Sampah kertas termasuk jenis sampah anorganik. Meski kertas terbuat dari bahan alami, namun karena sampah ini dapat didaur ulang seperti sampah non organik lain (gelas, kaleng, dan plastik), maka kertas dikategorikan sebagai sampah non organik. Mengurangi sampah menjadi hal yang penting karena sampah yang menumpuk bisa menimbulkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan. Berikut adalah beberapa cara untuk mengurangi sampah: Ketika bepergian, bawa dan gunakan botol atau gelas yang bisa digunakan ulang. Gunakan tas kain untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Membenahi Tata Kelola Sampah Nasional. Pemerintah pusat telah memperkuat komitmen dan peran aktif dari seluruh lapisan, termasuk pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan sampah dan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi. Sampah adalah masalah bagi setiap orang, karena selalu dihasilkan setiap harinya dan sepanjang tahun. (c) Sampah anorganik, seperti plastik, pecahan kaca, karet, kaca, botol, dan besi. Sampah berbahaya, seperti paku, bekas lampu neon, sisa racun tikus atau serangga, obat kadaluarsa dan batu baterai bekas (Suryati, 2009: 15). Sampah terbagi kepada dua kategori yaitu organik dan anorganik. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), total sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sekitar 3,2 juta ton di antaranya berakhir di laut. Sampah plastik termasuk kategori sampah anorganik yang memerlukan waktu hingga ratusan tahun untuk bisa terurai sepenuhnya atau mungkin tidak dapat terurai sama sekali. Sampah menjadi barang yang dibuang oleh penggunanya karena sudah tidak memiliki manfaat atau tidak dapat digunakan secara lanjut. Pembuangan sampah juga tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Kamu perlu tahu apa saja jenisnya dan seperti apa contoh sampah organik dan anorganik di lingkungan di sekolah yang ada. Pengertian Sampah Organik eQCkHcU.

apakah kardus termasuk sampah anorganik