Hadits Arbain Nawawi 15: Muliakanlah Tetangga dan Tamu *** C. Penjelasan Hadits Arbain Nawawi (13) Selanjutnya berikut ini beberapa catatan dan keterangan berkaitan dengan hadits di atas: 1. Arti Tidak Beriman. Makna tidak beriman di sini adalah tidak sempurna iman kita bila tidak melakukan yang diperintahkan itu. Jadi iman kita tidak akan bisa Index Hadits Arbain Nawawi 1 - 40 Lengkap Arti dan Syarahnya 5 min read Hadits Arbain Ke 1 Tentang Niat dan Ikhlas Hadits Arbain Ke 2 Teman Iman, Islam dan Ihsan Hadits Arbain Ke 3 Tentang Rukun Islam Hadits Arbain Nawawi Ke 4 Tentang Takdir Manusia Telah DItetapkan Hadits Arbain Nawawi Ke 5 Tentang Amalan Bid'ah Ditolak Adapunbentuknya ada yang berupa terjemahan dari kitab berbahasa Arab dan ada juga yang merupakan karangan pemikiran sendiri seorang tokoh dengan menggunakan bahasa BeliProduk Hadits Hadits Berkualitas Dengan Harga Murah dari Berbagai Pelapak di Indonesia. Tersedia Gratis Ongkir Pengiriman Sampai di Hari yang Sama. (Halaman 50) Diantara karya Imam An-Nawawi yang paling populer adalah Riyadhus Shalihin, Al-Adzkar, Hadits Arbaโ€™in, dan Syarah Sahih Muslim dalam bidang hadits. Beliau juga menyusun kitab Al-Manhaj dalam bidang fiqih dan kitab-kitab lainnya. Imam An-Nawawi wafat pada 24 Rajab 276 di kampung halamannya, Nawa. Ketika jenazahnya sampai di Damaskus, semuanya Berikutini adalah 3 e-Paper materi kajian online via MIXLR dan SKYPE. Paper ini dalam format PDF dan terbagi menjadi 3 bagian, yaitu : (1) Hadits 1 : Hadits Niat, (2) Hadits 2 : Hadits Jibril dan (3) Hadits 3 : Hadits Rukun Islam. Paper ini saya terjemahkan dari buku Syaikh al-Abbad yang berjudul Fathul Qowiyyil Matin yang mensyarah Arbain CVwYWYX. ุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ุฃูˆู„ HADITS KE-1 AMAL ITU TERGANTUNG NIATNYA ุนู† ุฃู…ูŠุฑ ุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ุฃุจูŠ ุญูุต ุนู…ุฑ ุจู† ุงู„ุฎุทุงุจ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ุงู„ ุณู…ุนุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠู‚ูˆู„ โ€ ุฅู†ู…ุง ุงู„ุฃุนู…ุงู„ ุจุงู„ู†ูŠุงุช , ูˆุฅู†ู…ุง ู„ูƒู„ ุงู…ุฑุฆ ู…ุง ู†ูˆู‰ , ูู…ู† ูƒุงู†ุช ู‡ุฌุฑุชู‡ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ูˆุฑุณูˆู„ู‡ ูู‡ุฌุฑุชู‡ ุฅู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ูˆุฑุณูˆู„ู‡ , ูˆู…ู† ูƒุงู†ุช ู‡ุฌุฑุชู‡ ุฅู„ู‰ ุฏู†ูŠุง ูŠุตูŠุจู‡ุง ูˆ ุงู…ุฑุฃุฉ ูŠู†ูƒุญู‡ุง ูู‡ุฌุฑุชู‡ ุฅู„ู‰ ู…ุง ู‡ุงุฌุฑ ุฅู„ูŠู‡ โ€œ- ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡ โ€“ Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khathab radhiyallahu anhu, ia berkata โ€œAku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda โ€œSegala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu Karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunyaโ€. [Diriwayatkan oleh dua orang ahli hadits yaitu Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari orang Bukhara dan Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi di dalam kedua kitabnya yang paling shahih di antara semua kitab hadits. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907] Hadits ini adalah Hadits shahih yang telah disepakati keshahihannya, ketinggian derajatnya dan didalamnya banyak mengandung manfaat. Imam Bukhari telah meriwayatkannya pada beberapa bab pada kitab shahihnya, juga Imam Muslim telah meriwayatkan hadits ini pada akhir bab Jihad. Hadits ini salah satu pokok penting ajaran islam. Imam Ahmad dan Imam Syafiโ€™I berkata โ€œHadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu.โ€ Begitu pula kata imam Baihaqi dll. Hal itu karena perbuatan manusia terdiri dari niat didalam hati, ucapan dan tindakan. Sedangkan niat merupakan salah satu dari tiga bagian itu. Diriwayatkan dari Imam Syafiโ€™i, โ€œHadits ini mencakup tujuh puluh bab fiqihโ€, sejumlah Ulamaโ€™ mengatakan hadits ini mencakup sepertiga ajaran islam. Para ulama gemar memulai karangan-karangannya dengan mengutip hadits ini. Di antara mereka yang memulai dengan hadits ini pada kitabnya adalah Imam Bukhari. Abdurrahman bin Mahdi berkata โ€œbagi setiap penulis buku hendaknya memulai tulisannya dengan hadits ini, untuk mengingatkan para pembacanya agar meluruskan niatnyaโ€. Hadits ini dibanding hadits-hadits yang lain adalah hadits yang sangat terkenal, tetapi dilihat dari sumber sanadnya, hadits ini adalah hadits ahad, karena hanya diriwayatkan oleh Umar bin Khaththab dari Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam. Dari Umar hanya diriwayatkan oleh Alqamah bin Abi Waqash, kemudian hanya diriwayatkan oleh Muhammad bin Ibrahim At Taimi, dan selanjutnya hanya diriwayatkan oleh Yahya bin Saโ€™id Al Anshari, kemudian barulah menjadi terkenal pada perawi selanjutnya. Lebih dari 200 orang rawi yang meriwayatkan dari Yahya bin Saโ€™id dan kebanyakan mereka adalah para Imam. Pertama Kata โ€œInnamaaโ€ bermakna โ€œhanya/pengecualianโ€ , yaitu menetapkan sesuatu yang disebut dan mengingkari selain yang disebut itu. Kata โ€œhanyaโ€ tersebut terkadang dimaksudkan sebagai pengecualian secara mutlak dan terkadang dimaksudkan sebagai pengecualian yang terbatas. Untuk membedakan antara dua pengertian ini dapat diketahui dari susunan kalimatnya. Misalnya, kalimat pada firman Allah โ€œInnamaa anta mundzirunโ€ Engkau Muhammad hanyalah seorang penyampai ancaman. QS. Ar-Raโ€™d 7 Kalimat ini secara sepintas menyatakan bahwa tugas Nabi Shallallahu alaihi wa Sallam hanyalah menyampaikan ancaman dari Allah, tidak mempunyai tugas-tugas lain. Padahal sebenarnya beliau mempunyai banyak sekali tugas, seperti menyampaikan kabar gembira dan lain sebagainya. Begitu juga kalimat pada firman Allah โ€œInnamal hayatud dunyaa laโ€™ibun walahwunโ€ โ€œKehidupan dunia itu hanyalah kesenangan dan permainanโ€. QS. Muhammad 36 Kalimat ini wallahu aโ€™lam menunjukkan pembatasan berkenaan dengan akibat atau dampaknya, apabila dikaitkan dengan hakikat kehidupan dunia, maka kehidupan dapat menjadi wahana berbuat kebaikan. Dengan demikian apabila disebutkan kata โ€œhanyaโ€ dalam suatu kalimat, hendaklah diperhatikan betul pengertian yang dimaksudkan. Pada Hadits ini, kalimat โ€œSegala amal hanya menurut niatnyaโ€ yang dimaksud dengan amal disini adalah semua amal yang dibenarkan syariโ€™at, sehingga setiap amal yang dibenarkan syariโ€™at tanpa niat maka tidak berarti apa-apa menurut agama islam. Tentang sabda Rasulullah, โ€œsemua amal itu tergantung niatnyaโ€ ada perbedaan pendapat para ulama tentang maksud kalimat tersebut. Sebagian memahami niat sebagai syarat sehingga amal tidak sah tanpa niat, sebagian yang lain memahami niat sebagai penyempurna sehingga amal itu akan sempurna apabila ada niat. Kedua Kalimat โ€œDan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnyaโ€ oleh Khathabi dijelaskan bahwa kalimat ini menunjukkan pengertian yang berbeda dari sebelumnya. Yaitu menegaskan sah tidaknya amal bergantung pada niatnya. Juga Syaikh Muhyidin An-Nawawi menerangkan bahwa niat menjadi syarat sahnya amal. Sehingga seseorang yang meng-qadha sholat tanpa niat maka tidak sah Sholatnya, walahu aโ€™lam Ketiga Kalimat โ€œDan Barang siapa berhijrah kepada Allah dan Rosul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rosul-Nyaโ€ menurut penetapan ahli bahasa Arab, bahwa kalimat syarat dan jawabnya, begitu pula mubtadaโ€™ subyek dan khabar predikatnya haruslah berbeda, sedangkan di kalimat ini sama. Karena itu kalimat syarat bermakna niat atau maksud baik secara bahasa atau syariโ€™at, maksudnya barangsiapa berhijrah dengan niat karena Allah dan Rosul-Nya maka akan mendapat pahala dari hijrahnya kepada Allah dan Rosul-Nya. Hadits ini memang muncul karena adanya seorang lelaki yang ikut hijrah dari Makkah ke Madinah untuk mengawini perempuan bernama Ummu Qais. Dia berhijrah tidak untuk mendapatkan pahala hijrah karena itu ia dijuluki Muhajir Ummu Qais. Wallahu aโ€™lam ุงู„ุซุงู†ูŠ HADITS KE-2 IMAN, ISLAM, DAN IHSAN ุนู† ุนู…ุฑ ุจู† ุงู„ุฎุทุงุจ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ุงู„ ุจูŠู†ู…ุง ู†ุญู† ุฌู„ูˆุณ ุนู†ุฏ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฐุงุช ูŠูˆู… ุฅุฐ ุทู„ุน ุนู„ูŠู†ุง ุฑุฌู„ ุดุฏูŠุฏ ุจูŠุงุถ ุงู„ุซูŠุงุจ ุดุฏูŠุฏ ุณูˆุงุฏ ุงู„ุดุนุฑ , ู„ุง ูŠุฑู‰ ุนู„ูŠู‡ ุฃุซุฑ ุงู„ุณูุฑ , ูˆู„ุง ูŠุนุฑูู‡ ู…ู†ุง ุฃุญุฏ ุญุชู‰ ุฌู„ุณ ุฅู„ู‰ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูุฃุณู†ุฏ ุฑูƒุจุชู‡ ุฅู„ู‰ ุฑูƒุจุชูŠู‡ ูˆูˆุถุญ ูƒููŠู‡ ุนู„ู‰ ูุฎุฐูŠู‡ , ูˆู‚ุงู„ ูŠุง ู…ุญู…ุฏ ุฃุฎุจุฑู†ูŠ ุนู† ุงู„ุฅุณู„ุงู… , ูู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€ ุงู„ุฅุณู„ุงู… ุฃู† ุชุดู‡ุฏ ุฃู† ู„ุง ุฅู„ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุฃู† ู…ุญู…ุฏุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆุชู‚ูŠู… ุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุชุคุชูŠ ุงู„ุฒูƒุงุฉ ูˆุชุตูˆู… ุฑู…ุถุงู† ูˆุชุญุฌ ุงู„ุจูŠุช ุฅู† ุงุณุชุทุนุช ุฅู„ูŠู‡ ุณุจูŠู„ุง โ€ ู‚ุงู„ ุตุฏู‚ุช ูุนุฌุจุง ู„ู‡ ูŠุณุฃู„ู‡ ูˆูŠุตุฏู‚ู‡ , ู‚ุงู„ ุฃุฎุจุฑู†ูŠ ุนู† ุงู„ุฅูŠู…ุงู† ู‚ุงู„ โ€ ุฃู† ุชุคู…ู† ุจุงู„ู„ู‡ ูˆู…ู„ุงุฆูƒุชู‡ ูˆูƒุชุจู‡ ูˆุฑุณู„ู‡ ูˆุงู„ูŠูˆู… ุงู„ุขุฎุฑ ูˆุชุคู…ู† ุจุงู„ู‚ุฏุฑ ุฎูŠุฑู‡ ูˆุดุฑู‡ โ€ ู‚ุงู„ ุตุฏู‚ุช , ู‚ุงู„ ูุฃุฎุจุฑู†ูŠ ุนู† ุงู„ุฅุญุณุงู† , ู‚ุงู„ โ€ ุฃู† ุชุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ูƒุฃู†ูƒ ุชุฑุงู‡ , ูุฅู† ู„ู… ุชูƒู† ุชุฑุงู‡ ูุฅู†ู‡ ูŠุฑุงูƒ โ€ ู‚ุงู„ , ูุฃุฎุจุฑู†ูŠ ุนู† ุงู„ุณุงุนุฉ , ู‚ุงู„ โ€ ู…ุง ุงู„ู…ุณุฆูˆู„ ุจุฃุนู„ู… ู…ู† ุงู„ุณุงุฆู„ โ€ ู‚ุงู„ ูุฃุฎุจุฑู†ูŠ ุนู† ุงู…ุงุฑุงุชู‡ุง . ู‚ุงู„ โ€ ุฃู† ุชู„ุฏ ุงู„ุฃู…ุฉ ุฑุจุชู‡ุง ูˆุฃู† ุชุฑู‰ ุงู„ุญูุงุฉ ุงู„ุนุฑุงุฉ ุงู„ุนุงู„ุฉ ุฑุนุงุก ุงู„ุดุงุก ูŠุชุทุงูˆู„ูˆู† ููŠ ุงู„ุจู†ูŠุงู† โ€ . ุซู… ุงู†ุทู„ู‚ ูู„ุจุซ ู…ู„ูŠุง , ุซู… ู‚ุงู„ โ€ ูŠุง ุนู…ุฑ , ุฃุชุฏุฑูŠ ู…ู† ุงู„ุณุงุฆู„ ุŸโ€ , ู‚ู„ุช ุงู„ู„ู‡ ูˆุฑุณูˆู„ู‡ ุฃุนู„ู… , ู‚ุงู„ โ€ ูุฅู†ู‡ ุฌุจุฑูŠู„ ุฃุชุงูƒู… ูŠุนู„ู…ูƒู… ุฏูŠู†ูƒู… โ€ -ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… Dari Umar bin Al-Khathab radhiallahu anh, dia berkata ketika kami tengah berada di majelis bersama Rasulullah pada suatu hari, tiba-tiba tampak dihadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Lalu ia duduk di hadapan Rasulullah dan menyandarkan lututnya pada lutut Rasulullah dan meletakkan tangannya diatas paha Rasulullah, selanjutnya ia berkata,โ€ Hai Muhammad, beritahukan kepadaku tentang Islam โ€ Rasulullah menjawab,โ€Islam itu engkau bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Alloh dan sesungguhnya Muhammad itu utusan Alloh, engkau mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Romadhon dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah jika engkau mampu melakukannya.โ€ Orang itu berkata,โ€Engkau benar,โ€ kami pun heran, ia bertanya lalu membenarkannya Orang itu berkata lagi,โ€ Beritahukan kepadaku tentang Imanโ€ Rasulullah menjawab,โ€Engkau beriman kepada Alloh, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik maupun yang burukโ€ Orang tadi berkata,โ€ Engkau benarโ€ Orang itu berkata lagi,โ€ Beritahukan kepadaku tentang Ihsanโ€ Rasulullah menjawab,โ€Engkau beribadah kepada Alloh seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu.โ€ Orang itu berkata lagi,โ€Beritahukan kepadaku tentang kiamatโ€ Rasulullah menjawab,โ€ Orang yang ditanya itu tidak lebih tahu dari yang bertanya.โ€ selanjutnya orang itu berkata lagi,โ€beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanyaโ€ Rasulullah menjawab,โ€ Jika hamba perempuan telah melahirkan tuan puterinya, jika engkau melihat orang-orang yang tidak beralas kaki, tidak berbaju, miskin dan penggembala kambing, berlomba-lomba mendirikan bangunan.โ€ Kemudian pergilah ia, aku tetap tinggal beberapa lama kemudian Rasulullah berkata kepadaku, โ€œWahai Umar, tahukah engkau siapa yang bertanya itu?โ€ Saya menjawab,โ€ Alloh dan Rosul-Nya lebih mengetahuiโ€ Rasulullah berkata,โ€ Ia adalah Jibril, dia datang untuk mengajarkan kepadamu tentang agama kepadamuโ€ [Muslim no. 8] Hadits ini sangat berharga karena mencakup semua fungsi perbuatan lahiriah dan bathiniah, serta menjadi tempat merujuk bagi semua ilmu syariโ€™at dan menjadi sumbernya. Oleh sebab itu hadits ini menjadi induk ilmu sunnah. Hadits ini menunjukkan adanya contoh berpakaian yang bagus, berperilaku yang baik dan bersih ketika datang kepada ulama, orang terhormat atau penguasa, karena jibril datang untuk mengajarkan agama kepada manusia dalam keadaan seperti itu. Kalimat โ€œ Ia meletakkan kedua telapak tangannya diatas kedua paha beliau, lalu ia berkata Wahai Muhammadโ€ฆ..โ€ adalah riwayat yang masyhur. Nasaโ€™i meriwayatkan dengan kalimat, โ€œDan ia meletakkan kedua tangannya pada kedua lutut Rasulullahโ€ฆ.โ€ Dengan demikian yang dimaksud kedua pahanya adalah kedua lututnya. Dari hadits ini dipahami bahwa islam dan iman adalah dua hal yang berbeda, baik secara bahasa maupun syariโ€™at. Namun terkadang, dalam pengertian syariโ€™at, kata islam dipakai dengan makna iman dan sebaliknya. Kalimat, โ€œKami heran, dia bertanya tetapi dia sendiri yang membenarkannyaโ€ mereka para shahabat Rasulullah menjadi heran atas kejadian tersebut, karena orang yang datang kepada Rasulullah hanya dikenal oleh beliau dan orang itu belum pernah mereka ketahui bertemu dengan Rasulullah dan mendengarkan sabda beliau. Kemudian ia mengajukan pertanyaan yang ia sendiri sudah tahu jawabannya bahkan membenarkannya, sehingga orang-orang heran dengan kejadian itu. Kalimat, โ€œEngkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-Nya, dan kepada kitab-kitab-Nyaโ€ฆ.โ€ Iman kepada Allah yaitu mengakui bahwa Allah itu ada dan mempunyai sifat-sifat Agung serta sempurna, bersih dari sifat kekurangan,. Dia tunggal, benar, memenuhi segala kebutuhan makhluk-Nya, tidak ada yang setara dengan Dia, pencipta segala makhluk, bertindak sesuai kehendak-Nya dan melakukan segala kekuasaan-Nya sesuai keinginan-Nya. Iman kepada Malaikat, maksudnya mengakui bahwa para malaikat adalah hamba Allah yang mulia, tidak mendahului sebelum ada perintah, dan selalu melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya. Iman kepada Para Rasul Allah, maksudnya mengakui bahwa mereka jujur dalam menyampaikan segala keterangan yang diterima dari Allah dan mereka diberi mukjizat yang mengukuhkan kebenarannya, menyampaikan semua ajaran yang diterimanya, menjelaskan kepada orang-orang mukalaf apa-apa yang Allah perintahkan kepada mereka. Para Rasul Allah wajib dimuliakan dan tidak boleh dibeda-bedakan. Iman kepada hari Akhir, maksudnya mengakui adanya kiamat, termasuk hidup setelah mati, berkumpul dipadang Mahsyar, adanya perhitungan dan timbangan amal, menempuh jembatan antara surga dan neraka, serta adanya Surga dan Neraka, dan juga mengakui hal-hal lain yang tersebut dalam Qurโ€™an dan Hadits Rasululloh. Iman kepada taqdir yaitu mengakui semua yang tersebut diatas, ringkasnya tersebut dalam firman Allah QS. Ash-Shaffaat 96, โ€œAllah menciptakan kamu dan semua perbuatan kamuโ€ dan dalam QS. Al-Qamar 49, โ€œSungguh segala sesuatu telah kami ciptakan dengan ukuran tertentuโ€ dan di ayat-ayat yang lain. Demikian juga dalam Hadits Rasulullah, Dari Ibnu Abbas, โ€œKetahuilah, sekiranya semua umat berkumpul untuk memberikan suatu keuntungan kepadamu, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang Allah telah tetapkan pada dirimu. Sekiranya merekapun berkumpul untuk melakukan suatu yang membahayakan dirimu, niscaya tidak akan membahayakan dirimu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Segenap pena diangkat dan lembaran-lembaran telah keringโ€ Para Ulama mengatakan, Barangsiapa membenarkan segala urusan dengan sungguh-sungguh lagi penuh keyakinan tidak sedikitpun terbersit keraguan, maka dia adalah mukmin sejati. Kalimat, โ€œEngkau menyembah Allah seolah-olah engkau melihat-Nyaโ€ฆ.โ€ Pada pokoknya merujuk pada kekhusyuโ€™an dalam beribadah, memperhatikan hak Allah dan menyadari adanya pengawasan Allah kepadanya serta keagungan dan kebesaran Allah selama menjalankan ibadah. Kalimat, โ€œBeritahukan kepadaku tanda-tandanya ? sabda beliau Budak perempuan melahirkan anak tuannyaโ€ maksudnya kaum muslimin kelak akan menguasai negeri kafir, sehingga banyak tawanan, maka budak-budak banyak melahirkan anak tuannya dan anak ini akan menempati posisi majikan karena kedudukan bapaknya. Hal ini menjadi sebagian tanda-tanda kiamat. Ada juga yang mengatakan bahwa itu menunjukkan kerusakan umat manusia sehingga orang-orang terhormat menjual budak yang menjadi ibu dari anak-anaknya, sehingga berpindah-pindah tangan yang mungkin sekali akan jatuh ke tangan anak kandungnya tanpa disadarinya. Hadits ini juga menyatakan adanya larangan berlomba-lomba membangun bangunan yang sama sekali tidak dibutuhkan. Sebagaimana sabda Rasulullah,โ€ Anak adam diberi pahala untuk setiap belanja yang dikeluarkannya kecuali belanja untuk mendirikan bangunanโ€ Kalimat, โ€œPenggembala Dombaโ€ secara khusus disebutkan karena merekalah yang merupakan golongan badui yang paling lemah sehingga umumnya tidak mampu mendirikan bangunan, berbeda dengan para pemilik onta yang umumnya orang terhormat. Kalimat, โ€œSaya tetap tinggal beberapa lamaโ€ maksudnya Umar radhiallahu anh tetap tinggal ditempat itu beberapa lama setelah orang yang bertanya pergi, dalam riwayat yang lain yang dimaksud tetap tinggal adalah Rosululloh. Kalimat, โ€œIa datang kepada kamu sekalian untuk mengajarkan agamamuโ€ maksudnya mengajarkan pokok-pokok agamamu, demikian kata Syaikh Muhyidin An Nawawi dalam syarah shahih muslim. Isi hadits ini yang terpenting adalah penjelasan islam, iman dan ihsan, serta kewajiban beriman kepada Taqdir Allah Taโ€™ala. Sesungguhnya keimanan seseorang dapat bertambah dan berkurang, QS. Al-Fath 4, โ€œUntuk menambah keimanan mereka pada keimanan yang sudah ada sebelumnyaโ€. Imam Bukhari menyebutkan dalam kitab shahihnya bahwa ibnu Abu Mulaikah berkata, โ€œAku temukan ada 30 orang shahabat Rasulullah yang khawatir ada sifat kemunafikan dalam dirinya. Tidak ada seorangpun dari mereka yang berani mengatakan bahwa ia memiliki keimanan seperti halnya keimanan Jibril dan Mikail alaihimus salaamโ€ Kata iman mencakup pengertian kata islam dan semua bentuk ketaatan yang tersebut dalam hadits ini, karena semua hal tersebut merupakan perwujudan dari keyakinan yang ada dalam bathin yang menjadi tempat keimanan. Oleh karena itu kata Mukmin secara mutlak tidak dapat diterapkan pada orang-orang yang melakukan dosa-dosa besar atau meninggalkan kewajiban agama, sebab suatu istilah harus menunjukkan pengertian yang lengkap dan tidak boleh dikurangi, kecuali dengan maksud tertentu. Juga dibolehkan menggunakan kata Tidak beriman sebagaimana pengertian hadits Rasulullah, โ€œSeseorang tidak berzina ketika dia beriman dan tidak mencuri ketika dia berimanโ€ maksudnya seseorang dikatakan tidak beriman ketika berzina atau ketika dia mencuri. Kata islam mencakup makna iman dan makna ketaatan, Syaikh Abu Umar berkata, โ€œkata iman dan islam terkadang pengertiannya sama terkadang berbeda. Setiap mukmin adalah muslim dan tidak setiap muslim adalah mukminโ€ ia berkata, โ€œpernyataan seperti ini sesuai dengan kebenaranโ€ Keterangan-keterangan Al-Qurโ€™an dan Assunnah berkenaan dengan iman dan islam sering dipahami keliru oleh orang-orang awam. Apa yang telah kami jelaskan diatas telah sesuai dengan pendirian jumhur ulama ahli hadits dan lain-lain. Wallahu aโ€™lam ุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ุซุงู„ุซ HADITS KE-3 RUKUN ISLAM ุนู† ุฃุจูŠ ุนู€ุจุฏ ุงู„ุฑุญู…ู† ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู† ุนู€ู…ุฑ ุจู€ู† ุงู„ุฎุทุงุจ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู€ู†ู‡ู…ุง ุŒ ู‚ู€ุงู„ ุณู…ุนุช ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู€ู„ู… ูŠู‚ู€ูˆู„ ุจู€ู†ูŠ ุงู„ุฅุณู€ู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฎู€ู…ู€ุณ ุดู€ู‡ู€ุงุฏุฉ ุฃู† ู„ุง ุฅู„ู€ู‡ ุฅู„ุง ุงู„ู„ู‡ ูˆุฃู† ู…ุญู…ุฏ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุŒ ูˆุฅู‚ุงู…ุฉ ุงู„ุตู„ุงุฉ ุŒ ูˆุฅูŠู€ุชู€ุงุก ุงู„ู€ุฒูƒู€ุงุฉ ุŒ ูˆุญู€ุฌ ุงู„ุจูŠุช ุŒ ูˆุตู€ูˆู… ุฑู…ุถุงู† Dari Abu Abdirrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khathab radhiallahu anhuma berkata saya mendengar Rasulullah bersabda โ€œIslam didirikan diatas lima perkara yaitu bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah secara benar kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke baitullah dan berpuasa pada bulan ramadhanโ€. [Bukhari Muslim Abul Abbas Al-Qurtubi berkata โ€œLima hal tersebut menjadi asas agama Islam dan landasan tegaknya Islam. Lima hal tersebut diatas disebut secara khusus tanpa menyebutkan Jihad Padahal Jihad adalah membela agama dan mengalahkan penentang-penentang yang kafir Karena kelima hal tersebut merupakan kewajiban yang abadi, sedangkan jihad merupakan salah satu fardhu kifayah, sehingga pada saat tertentu bisa menjadi tidak wajib Pada beberapa riwayat disebutkan, Haji lebih dahulu dari Puasa Romadhon. Hal ini adalah keraguan perawi. Wallahu Aโ€™lam Imam Muhyidin An Nawawi dalam mensyarah hadits ini berkata, โ€œDemikian dalam riwayat ini, Haji disebutkan lebih dahulu dari puasa. Hal ini sekedar tertib dalam menyebutkan, bukan dalam hal hukumnya, karena puasa ramadhon diwajibkan sebelum kewajiban haji. Dalam riwayat lain disebutkan puasa disebutkan lebih dahulu daripada hajiโ€ Oleh karena itu, Ibnu Umar ketika mendengar seseorang mendahulukan menyebut haji daripada puasa, ia melarangnya lalu ia mendahulukan menyebut puasa daripada haji. Ia berkata โ€œBegitulah yang aku dengar dari Rosulullohโ€ Pada salah satu riwayat Ibnu Umar disebutkan โ€œIslam didirikan atas pengakuan bahwa engkau menyembah Allah dan mengingkari sesembahan selain-Nya dan melaksanakan Sholatโ€ฆ.โ€ Pada riwayat lain disebutkan seorang laki-laki berkata kepada Ibnu Umar, โ€œBolehkah kami berperang ?โ€ Ia menjawab โ€œAku mendengar Rosululloh bersabda, โ€œIslam didirikan atas lima hal โ€ฆ.โ€ Hadits ini merupakan dasar yang sangat utama guna mengetahui agama dan apa yang menjadi landasannya. Hadits ini telah mencakup apa yang menjadi rukun-rukun agama. ุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ุฑุงุจุน HADITS KE-4 TAKDIR MANUSIA TELAH DITETAPKAN ุนู† ุฃุจูŠ ุนุจุฏุงู„ุฑุญู…ู† ุนุจุฏุงู„ู„ู‡ ุจู† ู…ุณุนูˆุฏ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ุงู„ ุญุฏุซู†ุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูˆู‡ูˆ ุงู„ุตุงุฏู‚ ุงู„ู…ุตุฏูˆู‚ โ€ ุฅู† ุฃุญุฏูƒู… ูŠุฌู…ุน ุฎู„ู‚ู‡ ููŠ ุจุทู† ุฃู…ู‡ ุฃุฑุจุนูŠู† ูŠูˆู…ุง ู†ุทูุฉ ุซู… ุนู„ู‚ู‡ ู…ุซู„ ุฐู„ูƒ ุซู… ูŠูƒูˆู† ู…ุถุบุฉ ู…ุซู„ ุฐู„ูƒ , ุซู… ูŠุฑุณู„ ุฅู„ูŠู‡ ุงู„ู…ู„ูƒ ููŠู†ูุฎ ููŠู‡ ุงู„ุฑูˆุญ , ูˆูŠุคู…ุฑ ุจุฃุฑุจุน ูƒู„ู…ุงุช ุจูƒุชุจ ุฑุฒู‚ู‡ , ูˆุฃุฌู„ู‡ , ูˆุนู…ู„ู‡ , ูˆุดู‚ูŠ ุฃู… ุณุนูŠุฏ . ููˆุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ู„ุง ุฅู„ู‡ ุบูŠุฑู‡ ุฅู† ุฃุญุฏูƒู… ู„ูŠุนู…ู„ ุจุนู…ู„ ุฃู‡ู„ ุงู„ุฌู†ุฉ ุญุชู‰ ู…ุง ูŠูƒูˆู† ุจูŠู†ู‡ ูˆุจูŠู†ู‡ุง ุฅู„ุง ุฐุฑุงุน ููŠุณุจู‚ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ูƒุชุงุจ ููŠุนู…ู„ ุจุนู…ู„ ุฃู‡ู„ ุงู„ู†ุงุฑ , ูˆุฅู† ุฃุญุฏูƒู… ู„ูŠุนู…ู„ ุจุนู…ู„ ุฃู‡ู„ ุงู„ู†ุงุฑ ุญุชู‰ ู…ุง ูŠูƒูˆู† ุจูŠู†ู‡ ูˆุจูŠู†ู‡ุง ุฅู„ุง ุฐุฑุงุน ููŠุณุจู‚ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ูƒุชุงุจ ููŠุนู…ู„ ุจุนู…ู„ ุฃู‡ู„ ุงู„ุฌู†ุฉ Dari Abu Abdirrahman Abdullah bin Masโ€™ud radhiallahu anhu, dia berkata bahwa Rasulullah telah bersabda, โ€œSesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah, kemudian menjadi Alaqoh segumpal darah selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh segumpal daging selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga. [Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643] Kalimat, โ€œSesungguhnya tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya โ€ maksudnya yaitu Air mani yang memancar kedalam rahim, lalu Allah pertemukan dalam rahim tersebut selama 40 hari. Diriwayatkan dari Ibnu Masโ€™ud bahwa dia menafsirkan kalimat diatas dengan menyatakan, โ€œNutfah yang memancar kedalam rahim bila Allah menghendaki untuk dijadikan seorang manusia, maka nutfah tersebut mengalir pada seluruh pembuluh darah perempuan sampai kepada kuku dan rambut kepalanya, kemudian tinggal selama 40 hari, lalu berubah menjadi darah yang tinggal didalam rahim. Itulah yang dimaksud dengan Allah mengumpulkannyaโ€ Setelah 40 hari Nutfah menjadi Alaqah segumpal darah Kalimat, โ€œkemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan ruh kepadanyaโ€ yaitu Malaikat yang mengurus rahim Kalimat โ€œSesungguhnya ada seseorang diantara kamu melakukan amalan ahli surgaโ€ฆโ€ฆ..โ€ secara tersurat menunjukkan bahwa orang tersebut melakukan amalan yang benar dan amal itu mendekatkan pelakunya ke surga sehingga dia hampir dapat masuk ke surga kurang satu hasta. Ia ternyata terhalang untuk memasukinya karena taqdir yang telah ditetapkan bagi dirinya di akhir masa hayatnya dengan melakukan perbuatan ahli neraka. Dengan demikian, perhitungan semua amal baik itu tergantung pada apa yang telah dilakukannya. Akan tetapi, bila ternyata pada akhirnya tertutup dengan amal buruk, maka seperti yang dikatakan pada sebuah hadits โ€œSegala amal perbuatan itu perhitungannya tergantung pada amal terakhirnya.โ€ Maksudnya, menurut kami hanya menyangkut orang-orang tertentu dan keadaan tertentu. Adapun hadits yang disebut oleh Imam Muslim dalam Kitabul Iman dari kitab shahihnya bahwa Rasulullah berkata โ€ Seseorang melakukan amalan ahli surga dalam pandangan manusia, tetapi sebenarnya dia adalah ahli neraka.โ€ Menunjukkan bahwa perbuatan yang dilakukannya semata-mata untuk mendapatkan pujian/popularitas. Yang perlu diperhatikan adalah niat pelakunya bukan perbuatan lahiriyahnya, orang yang selamat dari riyaโ€™ semata-mata karena karunia dan rahmat Allah Taโ€™ala. Kalimat โ€ maka demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya ada seseorang diantara kamu melakukan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. โ€œ Maksudnya bahwa, hal semacam ini bisa saja terjadi namun sangat jarang dan bukan merupakan hal yang umum. Karena kemurahan, keluasan dan rahmat Allah kepada manusia. Yang banyak terjadi manusia yang tidak baik berubah menjadi baik dan jarang orang baik menjadi tidak baik. Firman Allah, โ€œRahmat-Ku mendahului kemurkaan-Kuโ€ menunjukkan adanya kepastian taqdir sebagaimana pendirian ahlussunnah bahwa segala kejadian berlangsung dengan ketetapan Allah dan taqdir-Nya, dalam hal keburukan dan kebaikan juga dalam hal bermanfaat dan berbahaya. Firman Allah, QS. Al-Anbiyaโ€™ 23, โ€œDan Dia tidak dimintai tanggung jawab atas segala tindakan-Nya tetapi mereka akan dimintai tanggung jawabโ€ menyatakan bahwa kekuasaan Allah tidak tertandingi dan Dia melakukan apa saja yang dikehendaki dengan kekuasaa-Nya itu. Imam Samโ€™ani berkata โ€œCara untuk dapat memahami pengertian semacam ini adalah dengan menggabungkan apa yang tersebut dalam Al Qurโ€™an dan Sunnah, bukan semata-mata dengan qiyas dan akal. Barang siapa yang menyimpang dari cara ini dalam memahami pengertian di atas, maka dia akan sesat dan berada dalam kebingungan, dia tidak akan memperoleh kepuasan hati dan ketentraman. Hal ini karena taqdir merupakan salah satu rahasia Allah yang tertutup untuk diketahui oleh manusia dengan akal ataupun pengetahuannya. Kita wajib mengikuti saja apa yang telah dijelaskan kepada kita tanpa boleh mempersoalkannya. Allah telah menutup makhluk dari kemampuan mengetahui taqdir, karena itu para malaikat dan para nabi sekalipun tidak ada yang mengetahuinyaโ€. Ada pendapat yang mengatakan โ€œRahasia taqdir akan diketahui oleh makhluk ketika mereka menjadi penghuni surga, tetapi sebelumnya tidak dapat diketahuiโ€. Beberapa Hadits telah menetapkan larangan kepada seseorang yang tdak mau melakukan sesuatu amal dengan alasan telah ditetapkan taqdirnya. Bahkan, semua amal dan perintah yang tersebut dalam syariโ€™at harus dikerjakan. Setiap orang akan diberi jalan yang mudah menuju kepada taqdir yang telah ditetapkan untuk dirinya. Orang yang ditaqdirkan masuk golongan yang beruntung maka ia akan mudah melakukan perbuatan-perbuatan golongan yang beruntung sebaliknya orang-orang yang ditaqdirkan masuk golongan yang celaka maka ia akan mudah melakukan perbuatan-perbuatan golongan celaka sebagaimana tersebut dalam Firman Allah โ€œMaka Kami akan mudahkan dia untuk memperoleh keberuntunganโ€. QS. Al Lail 7 โ€œKemudian Kami akan mudahkan dia untuk memperoleh kesusahanโ€. Lail 10 Para ulama berkata โ€œAl Qurโ€™an, lembaran, dan penanya, semuanya wajib diimani begitu saja, tanpa mempersoalkan corak dan sifat dari benda-benda tersebut, karena hanya Allah yang mengetahuiโ€. Allah berfirman โ€œManusia tidak sedikit pun mengetahui ilmu Allah, kecuali yang Allah kehendakiโ€.QS. Al Baqarah 255 ุงู„ุญุฏูŠุซ ุงู„ุฎุงู…ุณ HADITS KE-5 SEMUA PERBUATAN BIDโ€™AH TERTOLAK ุนู† ุฃู… ุงู„ู…ุคู…ู†ูŠู† ุฃู… ุนุจุฏุงู„ู„ู‡ ุนุงุฆุดุฉ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ุง ู‚ุงู„ ู‚ุงู„ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€œ ู…ู† ุฃุญุฏุซ ููŠ ุฃู…ุฑู†ุง ู‡ุฐุง ู…ุง ู„ูŠุณ ู…ู†ู‡ ูู‡ูˆ ุฑุฏ โ€ ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆู…ุณู„ู… , ูˆููŠ ุฑูˆุงูŠุฉ ู„ู…ุณู„ู… โ€ ู…ู† ุนู…ู„ ุนู…ู„ุง ู„ูŠุณ ุนู„ูŠู‡ ุฃู…ุฑู†ุง ูู‡ูˆ ุฑุฏ Dari Ummul mukminin, Ummu Abdillah, Aisyah radhiallahu anha, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda โ€œBarangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan agama kami ini yang bukan dari kami, maka dia tertolakโ€. Bukhari dan Muslim. Dalam riwayat Muslim โ€œBarangsiapa melakukan suatu amal yang tidak sesuai urusan kami, maka dia tertolakโ€ [Bukhari no. 2697, Muslim no. 1718] Kata โ€œRaddunโ€ menurut ahli bahasa maksudnya tertolak atau tidak sah. Kalimat โ€œbukan dari urusan kamiโ€ maksudnya bukan dari hukum kami. Hadits ini merupakan salah satu pedoman penting dalam agama Islam yang merupakan kalimat pendek yang penuh arti yang dikaruniakan kepada Rasulullah. Hadits ini dengan tegas menolak setiap perkara bidโ€™ah dan setiap perkara dalam urusan agama yang direkayasa. Sebagian ahli ushul fiqih menjadikan hadits ini sebagai dasar kaidah bahwa setiap yang terlarang dinyatakan sebagai hal yang merusak. Pada riwayat imam muslim diatas disebutkan, โ€œBarangsiapa melakukan suatu amal yang tidak sesuai urusan kami, maka dia tertolakโ€ dengan jelas menyatakan keharusan meninggalkan setiap perkara bidโ€™ah, baik ia ciptakan sendiri atau hanya mengikuti orang sebelumnya. Sebagian orang yang ingkar ahli bidโ€™ah menjadikan hadits ini sebagai alas an bila ia melakukan suatu perbuatan bidโ€™ah, dia mengatakan โ€œBukan saya yang menciptakannyaโ€ maka pendapat tersebut terbantah oleh hadits diatas. Hadits ini patut dihafal, disebarluaskan, dan digunakan sebagai bantahan terhadap kaum yang ingkar karena isinya mencakup semua hal. Adapun hal-hal yang tidak merupakan pokok agama sehingga tidak diatur dalam sunnah, maka tidak tercakup dalam larangan ini, seperti menulis Al-Qurโ€™an dalam Mushaf dan pembukuan pendapat para ahli fiqih yang bertaraf mujtahid yang menerangkan permasalahan-permasalahan furuโ€™ dari pokoknya, yaitu sabda Rosululloh . Demikian juga mengarang kitab-kitab nahwu, ilmu hitung, faraid dan sebagainya yang semuanya bersandar kepada sabda Rasulullah dan perintahnya. Kesemua usaha ini tidak termasuk dalam ancamanhadits aโ€™lam ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู…ููŠุฑู ุงู„ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุจููŠ ุญูŽูู’ุตู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุจู’ู†ู ุงู„ุฎูŽุทู‘ูŽุงุจู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุจูุงู„ู†ู‘ููŠู‘ูŽุงุชูุŒ ูˆูŽุฅู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู„ููƒูู„ู‘ู ุงู…ู’ุฑูู‰ุกู ู…ูŽุง ู†ูŽูˆูŽู‰ุŒ ููŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู‡ูุฌู’ุฑูŽุชูู‡ู ุฅูู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ููŽู‡ูุฌู’ุฑุชูู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆูู„ูู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ู‡ูุฌู’ุฑูŽุชูู‡ู ู„ูุฏูู†ู’ูŠูŽุง ูŠูุตููŠู’ุจูู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู ุงู…ู’ุฑุฃูŽุฉู ูŠูŽู†ู’ูƒูุญูู‡ูŽุง ููŽู‡ูุฌู’ุฑูŽุชูู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ู‡ูŽุงุฌูŽุฑูŽ ุฅู„ูŽูŠู’ู‡ูDari Amirul Mukminin Abu Hafsh Umar bin Khaththab RA berkata aku mendengar Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan niatnya. Maka, barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa yang hijrahnya kepada dunia yang ingin diraih atau wanita yang ingin dinikahi maka hijrahnya kepada apa yang dia berhijrah ุฅูู…ูŽุงู…ูŽุง ุงู„ู…ูุญูŽุฏู‘ูุซููŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุจููˆู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุจู’ู†ู ุฅูุณู’ู…ูŽุงุนููŠู’ู„ูŽ ุจู’ู†ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ุจู’ู†ู ุงู„ู…ูุบููŠู’ุฑูŽุฉู ุจู’ู†ู ุจูŽุฑู’ุฏูุฒู’ุจูŽู‡ูŽ ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ูุŒ ูˆูŽุฃูŽุจููˆู’ ุงู„ู’ุญูุณูŽูŠู’ู†ู ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุจู’ู†ู ุงู„ู’ุญูŽุฌู‘ูŽุงุฌู ุจู’ู†ู ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุงู„ู’ู‚ูุดูŽูŠู’ุฑููŠู‘ู ุงู„ู†ู‘ูŽูŠู’ุณูŽุงุจููˆู’ุฑููŠู‘ูุŒ ูููŠ ุตูŽุญููŠู’ุญูŽูŠู’ู‡ูู…ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽุฐูŽูŠู’ู†ู ู‡ูู…ูŽุง ุฃูŽุตูŽุญู‘ู ุงู„ูƒูุชูุจู ุงู„ู…ูุตูŽู†ู‘ูŽููŽุฉูDiriwayatkan dua imam ahli hadits Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari dan Abul Husain Muslim bin Hajjaj bin Muslim Al-Qushairi An-Naisaburi di kedua kitab Shahihnya yang merupakan dua kitab paling shahih yang pernah disusun. ุนูŽู†ู’ ุนูู…ูŽุฑูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฃูŽูŠู’ุถุงู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู…ูŽุง ู†ูŽุญู’ู†ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ุฐูŽุงุชูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ูุŒ ุฅูŽุฐู’ ุทูŽู„ูŽุนูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ุงูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุดูŽุฏููŠู’ุฏู ุจูŽูŠูŽุงุถู ุงู„ุซู‘ููŠูŽุงุจูุŒ ุดูŽุฏููŠู’ุฏู ุณูŽูˆูŽุงุฏู ุงู„ุดู‘ูŽุนู’ุฑูุŒ ู„ุงูŽ ูŠูุฑูŽู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู‡ู ุฃูŽุซูŽุฑู ุงู„ุณู‘ูŽููŽุฑูุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุนู’ุฑูููู‡ู ู…ูู†ู‘ูŽุง ุฃูŽุญูŽุฏูŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฌูŽู„ูŽุณูŽ ุฅู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ููŽุฃูŽุณู’ู†ูŽุฏูŽ ุฑููƒู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู‡ู ุฅู„ูŽู‰ ุฑููƒู’ุจูŽุชูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนูŽ ูƒูŽูู‘ูŽูŠู’ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ููŽุฎูุฐูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุฃูŽุฎู’ุจูุฑู’ู†ููŠ ุนูŽู†ู ุงู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ูDari Umar RA juga, ia berkata pada suatu hari kami berada di sisi Rasulullah SAW, tiba-tiba datang kepada kami seseorang yang sangat putih pakaiannya, sangat hitam rambutnya, tidak nampak kalau sedang bepergian, dan tidak ada seorang pun dari kami yang mengenalnya. Kemudian dia duduk menghadap Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam lalu menyandarkan lututnya kepada lutut beliau, dan meletakkan kedua telapak tangannya di atas paha beliau. Dia bertanya, โ€œYa Muhammad! Kabarkan kepadaku tentang ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ุงู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ู ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุดู’ู‡ูŽุฏูŽ ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏุงู‹ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุชูู‚ููŠู’ู…ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽุชูุคู’ุชููŠูŽ ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉูŽุŒ ูˆูŽุชูŽุตููˆู’ู…ูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽุŒ ูˆูŽุชูŽุญูุฌู‘ูŽ ุงู„ุจูŽูŠู’ุชูŽ ุฅูู†ู ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุณูŽุจููŠู’ู„ุงู‹Maka, Rasulullah SWA bersabda Islam adalah Anda bersyahadat lรข ilรขha illรขllรขh dan muhammadur rasรปlรปllรขh, menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah jika Anda mampu menempuh ุตูŽุฏูŽู‚ู’ุชูŽ. ููŽุนุฌูุจู’ู†ูŽุง ู„ูŽู‡ู ูŠูŽุณู’ุฃูŽู„ูู‡ู ูˆูŽูŠูุตูŽุฏู‘ูู‚ูู‡ูLelaki itu berkata, โ€œEngkau benar.โ€ Kami heran terhadapnya, dia yang bertanya sekaligus ููŽุฃูŽุฎู’ุจูุฑูู†ููŠ ุนูŽู†ู ุงู„ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู! ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ุชูุคู’ู…ูู†ูŽ ุจูุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู„ุงูุฆููƒูŽุชูู‡ูุŒ ูˆูŽูƒูุชูุจูู‡ูุŒ ูˆูŽุฑูุณูู„ูู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู…ู ุงู„ุขุฎูุฑูุŒ ูˆูŽุชูุคู’ู…ูู†ูŽ ุจูุงู„ู‚ูŽุฏูŽุฑู ุฎูŽูŠู’ุฑูู‡ู ูˆูŽุดูŽุฑู‘ูู‡ูู‚ูŽุงู„ูŽ ุตูŽุฏูŽู‚ู’ุชูŽLelaki itu bekata lagi, โ€œKabarkanlah kepadaku tentang iman!โ€ Beliau menjawab, โ€œAnda beriman kepada Allah, para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari Akhir, dan Anda beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.โ€ Lelaki itu menjawab, โ€œEngkau benar.โ€ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฃูŽุฎู’ุจูุฑู’ู†ููŠ ุนูŽู†ู ุงู„ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู! ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุนู’ุจูุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽูƒูŽ ุชูŽุฑูŽุงู‡ูุŒ ููŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽูƒูู†ู’ ุชูŽุฑูŽุงู‡ู ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูŽุฑูŽุงูƒูŽDia bekata lagi, โ€œKabarkan kepadaku tentang ihsan!โ€ Beliau menjawab, โ€œAnda menyembah Allah seolah-olah melihatnya. Jika Anda tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat ููŽุฃูŽุฎู’ุจูุฑู’ู†ููŠ ุนูŽู†ู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูŽุฉู! ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽุง ุงู„ู’ู…ูŽุณู’ุคููˆู’ู„ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ุจูุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽุงุฆูู„ูDia berkata, โ€œKabarkan kepadaku tentang hari Kiamat!โ€ Beliau menjawab, โ€œTidaklah yang ditanya lebih tahu daripada yang ููŽุฃุฎู’ุจูุฑู’ู†ููŠ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู…ูŽุงุฑูŽุงุชูู‡ุง! ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽู„ูุฏูŽ ุงู„ุฃูŽู…ูŽุฉู ุฑูŽุจู‘ูŽุชูŽู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฑูŽู‰ ุงู„ุญูููŽุงุฉูŽ ุงู„ุนูุฑูŽุงุฉูŽ ุงู„ุนูŽุงู„ูŽุฉูŽ ุฑูุนูŽุงุกูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุงุกู ูŠูŽุชูŽุทูŽุงูˆูŽู„ููˆู’ู†ูŽ ูููŠ ุงู„ุจูู†ู’ูŠูŽุงู†ูDia berkata lagi, โ€œKabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya.โ€ Beliau menjawab, โ€œJika seorang budak wanita melahirkan majikannya, dan jika Anda melihat orang yang tidak beralas kaki, tidak berpakaian, miskin, dan penggembala kambing saling bermegah-megahan meninggikan bangunan.โ€ุซูู…ู‘ูŽ ุงู†ู’ุทูŽู„ูŽู‚ูŽ ููŽู„ูŽุจูุซู’ุชู ู…ูŽู„ููŠู‘ู‹ุงุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุนูู…ูŽุฑู! ุฃูŽุชูŽุฏู’ุฑููŠ ู…ูŽู†ู ุงู„ุณู‘ูŽุงุฆูู„ูุŸยป ู‚ูู„ู’ุชู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ู ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ุฌูุจู’ุฑููŠู’ู„ู ุฃูŽุชูŽุงูƒูู…ู’ ูŠูุนูŽู„ู‘ูู…ููƒูู…ู’ ุฏููŠู’ู†ูŽูƒูู…ู’ยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ Kemudian lelaki itu pergi. Lalu aku diam beberapa saat, lalu beliau bersabda, โ€œHai Umar! Tahukah kamu siapa yang bertanya itu?โ€ Aku menjawab, โ€œAllah dan Rasul-Nya lebih tahu.โ€ Beliau bersabda, โ€œSesungguhnya dia Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.โ€ Hr. Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุจู’ู†ู ุงู„ุฎูŽุทู‘ูŽุงุจู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ๏ทบ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ุจูู†ููŠูŽ ุงู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุฎูŽู…ู’ุณู ุดูŽู‡ูŽุงุฏูŽุฉู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุฅูู‚ูŽุงู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฅููŠู’ุชูŽุงุกู ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉูุŒ ูˆูŽุญูŽุฌู‘ู ุงู„ุจูŽูŠู’ุชูุŒ ูˆูŽุตูŽูˆู’ู…ู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠ ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Khaththab RA, ia berkata aku mendengar Rasulullah SAW bersabda Islam dibagun di atas lima hal syahadat lรข ilรขha illรขllรขh dan muhammadur rasรปlรปllรขh, menegakkan shalat, menunaikan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan. HR. Al-Bukhari dan Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ู…ูŽุณู’ุนููˆู’ุฏู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูู‚ู ุงู„ู…ูŽุตู’ุฏููˆู’ู‚ู ุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ูŠูุฌู’ู…ูŽุนู ุฎูŽู„ู’ู‚ูู‡ู ูููŠู’ ุจูŽุทู’ู†ู ุฃูู…ู‘ูู‡ู ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนููŠู’ู†ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ุงู‹ุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ุนูŽู„ูŽู‚ูŽุฉู‹ ู…ูุซู’ู„ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ู…ูุถู’ุบูŽุฉู‹ ู…ูุซู’ู„ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ูŠูุฑู’ุณูŽู„ู ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู…ูŽู„ูŽูƒูุŒ ููŽูŠูŽู†ููุฎู ูููŠู’ู‡ู ุงู„ุฑู‘ููˆู’ุญูŽ ูˆูŽูŠูุคู’ู…ูŽุฑู ุจูุฃูŽุฑู’ุจูŽุนู ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชู ุจููƒูŽุชู’ุจู ุฑูุฒู’ู‚ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุฌูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ูˆูŽุดูŽู‚ููŠู‘ูŒ ุฃูŽูˆู’ ุณูŽุนููŠู’ุฏูŒDari Abu Abdirrahman Abdullah bin Masโ€™ud RA, ia berkata Rasulullah SAW telah menceritakan kepada kami dan beliau seorang yang jujur lagi diakui kejujurannya, โ€œSesungguhnya seorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal darah selama itu pula, kemudian menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian diutus seorang Malaikat kepadanya untuk meniupkan ruh padanya, dan diperintahkan empat kalimat menulis rezekinya, ajalnya, amalnya, dan celaka atau ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู! ุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ู„ูŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุจูุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู…ูŽุง ูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูŽุง ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฐูุฑูŽุงุนูŒุŒ ููŽูŠูŽุณู’ุจูู‚ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ูƒูุชูŽุงุจู ููŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุจูุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ููŽูŠูŽุฏู’ุฎูู„ูู‡ูŽุงDemi Allah yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Dia, sesungguhnya seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amal penghuni Surga hingga jarak antaranya dan Surga hanya sejengkal, lalu takdir mendahuluinya, lalu dia beramal dengan amal penduduk Neraka lalu ia pun ุฃูŽุญูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ู„ูŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุจูุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ู…ูŽุงูŠูŽูƒููˆู†ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูŽุง ุฅูู„ู‘ูŽุง ุฐูุฑูŽุงุนูŒ ููŽูŠูŽุณู’ุจูู‚ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ูƒูุชูŽุงุจู ููŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุจูุนูŽู…ูŽู„ู ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ููŽูŠูŽุฏู’ุฎูู„ูู‡ูŽุง ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDan sesungguhnya seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amal penduduk Neraka hingga jarak antaranya dengan Neraka hanya sejengkal, lalu takdir mendahuluinya, lalu ia beramal dengan amal penduduk Surga, maka ia pun memasukinya.โ€ HR. Al-Bukhari dan Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูู…ู‘ู ุงู„ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ุฃูู…ู‘ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ุฏูŽุซูŽ ูููŠ ุฃูŽู…ู’ุฑูู†ูŽุง ู‡ูŽุฐูŽุง ู…ูŽุง ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ุฑูŽุฏู‘ูŒ ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Ummul Mukminin Ummu Abdillah Aisyah RA, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, โ€œBarangsiapa yang mengada-mengada dalam urusan kami ini yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak.โ€ HR. Al-Bukhari dan MuslimูˆูŽูููŠ ุฑููˆูŽุงูŠูŽุฉู ู„ูู…ูุณู’ู„ูู…ู ู…ูŽู†ู’ ุนูŽู…ูู„ูŽ ุนูŽู…ูŽู„ุงู‹ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูŽู…ู’ุฑูู†ูŽุง ููŽู‡ููˆูŽ ุฑูŽุฏู‘ูŒDalam riwayat milik Muslim, โ€œBarangsiapa yang beramal tanpa ada perintahnya dari kami, maka amal itu tertolak. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู†ู‘ูุนู’ู…ูŽุงู†ู ุจู’ู†ู ุจูŽุดููŠู’ุฑู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุญูŽู„ูŽุงู„ูŽ ุจูŽูŠู‘ูู†ูŒุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุญูŽุฑูŽุงู…ูŽ ุจูŽูŠู‘ูู†ูŒุŒ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ู…ูุดู’ุชูŽุจูู‡ูŽุงุชูŒ ู„ุงูŽ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ูู‡ูู†ู‘ูŽ ูƒูŽุซููŠู’ุฑูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูุŒ ููŽู…ูŽู†ู ุงุชู‘ูŽู‚ูŽู‰ ุงู„ุดู‘ูุจูู‡ูŽุงุชู ุงูุณู’ุชูŽุจู’ุฑูŽุฃูŽ ู„ูุฏููŠู’ู†ูู‡ู ูˆุนูุฑู’ุถูู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ูููŠ ุงู„ุดู‘ูุจูู‡ูŽุงุชู ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ูููŠ ุงู„ุญูŽุฑูŽุงู…ู ูƒูŽุงู„ุฑู‘ูŽุงุนููŠ ูŠูŽุฑู’ุนูŽู‰ ุญูŽูˆู’ู„ูŽ ุงู„ุญูู…ูŽู‰ ูŠููˆุดููƒู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ูŽุนูŽ ูููŠู’ู‡ู ุฃูŽู„ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ู„ููƒูู„ู‘ู ู…ูŽู„ููƒู ุญูู…ู‹ู‰. ุฃูŽู„ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุญูู…ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ู…ูŽุญูŽุงุฑูู…ูู‡ู ุฃูŽู„ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ูููŠ ุงู„ุฌูŽุณูŽุฏู ู…ูุถู’ุบูŽุฉู‹ุŒ ุฅูุฐูŽุง ุตูŽู„ูŽุญูŽุชู’ ุตูŽู„ูŽุญูŽ ุงู„ุฌูŽุณูŽุฏู ูƒูู„ู‘ูู‡ู ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ููŽุณูŽุฏูŽุชู’ ููŽุณูŽุฏูŽ ุงู„ุฌูŽุณูŽุฏู ูƒูู„ู‘ูู‡ูุŒ ุฃูŽู„ูŽุง ูˆูŽู‡ููŠูŽ ุงู„ู‚ูŽู„ู’ุจูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Abdillah An-Nuโ€™man bin Basyir RA berkata aku mendengar Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya yang halal telah jelas dan yang haram telah jelas, dan di antara keduanya ada hal-hal yang samar yang tidak diketahui kebanyakan manusia. Barangsiapa menjaga diri dari hal yang samar syubhat, sungguh dia telah memelihara agama dan kehormatannya, dan barangsiapa yang terjatuh pada yang syubhat, akan terjatuh pada yang haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar tanah larangan yang suatu saat akan memasukinya. Ketahuilah, sesungguhnya setiap raja memiliki batas larangan. Ketahuilah batas larangan Allah adalah hal yang diharamkan-Nya. Ketahuilah, di dalam tubuh ada segumpal daging, jika baik maka baik pula seluruh tubuh, tetapi jika buruk maka buruk pula seluruh tubuh. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati. HR. Al-Bukhari dan Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุฑูู‚ูŽูŠู‘ูŽุฉูŽ ุชูŽู…ููŠู’ู…ู ุจู’ู†ู ุฃูŽูˆู’ุณู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุฑููŠู‘ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู’ู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุตููŠู’ุญูŽุฉูยป ู‚ูู„ู’ู†ูŽุง ู„ูู…ูŽู†ู’ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽู„ููƒูุชูŽุงุจูู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูุฃูŽุฆูู…ู‘ูŽุฉู ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽุŒ ูˆูŽุนูŽุงู…ู‘ูŽุชูู‡ูู…ู’ยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Dari RA bahwa Nabi SAW bersabda Agama adalah mengharapkan baik. Kami bertanya Untuk siapa? Beliau menjawab Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, dan pemimpin kaum Muslimin dan orang awamnya. HR. Muslim ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูู…ูุฑู’ุชู ุฃูŽู†ู’ ุฃูู‚ูŽุงุชูู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุดู’ู‡ูŽุฏููˆุง ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽูŠูู‚ููŠู’ู…ููˆู’ุง ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉูŽุŒ ูˆูŽูŠูุคู’ุชููˆุง ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉูŽุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ููŽุนูŽู„ููˆุง ุฐูŽู„ููƒูŽ ุนูŽุตูŽู…ููˆุง ู…ูู†ู‘ููŠ ุฏูู…ูŽุงุกูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ูŽู‡ูู…ู’ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูุญูŽู‚ู‘ู ุงู„ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ูˆูŽุญูุณูŽุงุจูู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda, Aku diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya muhammad adalah utusan allah, menegakkan shalat, dan membayar zakat. Jika mereka melaksanakan hal tersebut, maka mereka telah memelihara harta dan darah mereka dariku kecuali dengan hak Islam, dan hisab mereka diserahkan kepada Allah Taโ€™ala. HR. Al-Bukhari dan Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุจู’ู†ู ุตูŽุฎู’ุฑู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ู…ูŽุง ู†ูŽู‡ูŽูŠู’ุชููƒูู…ู’ ุนูŽู†ู’ู‡ู ููŽุงุฌู’ุชูŽู†ูุจููˆู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุฃูŽู…ูŽุฑู’ุชููƒูู…ู’ ุจูู‡ู ููŽุงูู’ุนูŽู„ููˆุง ู…ูู†ู’ู‡ู ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูู…ู’ุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุฃูŽู‡ู’ู„ูŽูƒูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ู…ูู†ู’ ู‚ูŽุจู’ู„ููƒูู…ู’ ูƒูŽุซู’ุฑูŽุฉู ู…ูŽุณูŽุงุฆูู„ูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงุฎู’ุชูู„ุงููู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ุจููŠูŽุงุฆูู‡ูู…ู’ยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Hurairah RA, ia berkata aku mendengar Rasulullah SAW bersabda Apa yang aku larang bagi kalian maka jauhilah, dan apa yang aku perintahkan kepada kalian maka kerjakan semampu kalian. Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah banyak bertanya dan perselisihan mereka dengan para Nabi mereka. HR. Al-Bukhari dan Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุทูŽูŠู‘ูุจูŒ ู„ุงูŽ ูŠูŽู‚ู’ุจูŽู„ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุทูŽูŠู‘ูุจุงู‹ุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ุงู„ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ุจูู…ูŽุง ุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ุจูู‡ู ุงู„ู…ูุฑู’ุณูŽู„ููŠู’ู†ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ุฑู‘ูุณูู„ู ูƒูู„ููˆุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจูŽุงุชู ูˆูŽุงุนู’ู…ูŽู„ููˆุง ุตูŽุงู„ูุญุงู‹๏ดพ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ูƒูู„ููˆุง ู…ูู†ู’ ุทูŽูŠู‘ูุจูŽุงุชู ู…ูŽุง ุฑูŽุฒูŽู‚ู’ู†ูŽุงูƒูู…ู’Dari Abu Hurairah RA berkata Rasulullah SAW bersabda, โ€œSesungguhnya Allah itu baik, tidak mau menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang Mukmin seperti yang telah diperintahkan kepada para Rasul, Allah berfirman, Wahai para Rasul makanlah dari segala sesuatu yang baik dan kerjakanlah amal shalih.โ€™ Dan Dia berfirman, Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa-apa yang baik yang telah Kami berikan kepadamu.โ€™ุซูู…ู‘ูŽ ุฐูŽูƒูŽุฑูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ูŽ ูŠูุทููŠู’ู„ู ุงู„ุณู‘ูŽููŽุฑูŽ ุฃูŽุดู’ุนูŽุซูŽ ุฃูŽุบู’ุจูŽุฑูŽุŒ ูŠูŽู…ูุฏู‘ู ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ู! ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ู! ูˆูŽู…ูŽุทู’ุนูŽู…ูู‡ู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒุŒ ูˆูŽู…ูŽุดู’ุฑูŽุจูู‡ู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒุŒ ูˆูŽู…ูŽู„ู’ุจูŽุณูู‡ู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒุŒ ูˆูŽุบูุฐููŠูŽ ุจูุงู„ุญูŽุฑูŽุงู…ูุŒ ููŽุฃูŽู†ู‘ูŽู‰ ูŠูุณู’ุชูŽุฌูŽุงุจู ู„ูุฐูŽู„ููƒูŽุŸ!ยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒKemudian beliau menceritakan kisah seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu. Dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku,โ€™ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan dikenyangkan dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin doโ€™anya dikabulkan. HR. Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุงู„ุญูŽุณูŽู†ู ุจู’ู†ู ุนูŽู„ููŠู‘ู ุจู’ู†ู ุฃูŽุจููŠ ุทูŽุงู„ูุจู ุณูุจู’ุทู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ูˆูŽุฑูŽูŠู’ุญูŽุงู†ูŽุชูู‡ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽููุธู’ุชู ู…ูู†ู’ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ุฏูŽุนู’ ู…ูŽุง ูŠูŽุฑููŠู’ุจููƒูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ู„ุงูŽ ูŠูŽุฑููŠู’ุจููƒูŽยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠู‘ู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽุณูŽุงุฆููŠู‘ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠู‘ู ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุตูŽุญููŠู’ุญูŒDari Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali bin Abi Thalib cucu Rasulullah SAW dan kesayangannya, ia berkata aku hafal dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, โ€œTinggalkan apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu. HR. At-Tirmidzi, An-Nasa`i, dan At-Tirmidzi berkata Hadits hasan shahih. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู…ูู†ู’ ุญูุณู’ู†ู ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ุงู„ู…ูŽุฑู’ุกู ุชูŽุฑู’ูƒูู‡ู ู…ูŽุง ู„ุงูŽ ูŠูŽุนู’ู†ููŠู’ู‡ูยป ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒุŒ ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠู‘ู ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑูู‡ูDari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, ia berkata Rasulullah SAW bersabda Di antara bagusnya ke-Islaman seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak berguna baginya. Hadits hasan, HR. At-Tirmidzi dan selainnya ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุญูŽู…ู’ุฒูŽุฉูŽ ุฃูŽู†ูŽุณู ุจู’ู†ู ู…ูŽุงู„ููƒู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฎูŽุงุฏูู…ู ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ูŠูุคู…ูู†ู ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุญูุจู‘ูŽ ู„ุฃูŽุฎููŠู’ู‡ู ู…ูŽุง ูŠูุญูุจู‘ู ู„ูู†ูŽูู’ุณูู‡ูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Hamzah Anas bin Malik RA pelayan Rasulullah SAW, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda Tidak beriman dengan sempurna salah seorang dari kalian hingga dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri. HR. Al-Bukhari dan Muslim ุนู†ู ุงุจู’ู†ู ู…ูŽุณู’ุนููˆุฏู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู„ูŽุง ูŠูŽุญูู„ู‘ู ุฏูŽู…ู ุงู…ู’ุฑูุฆู ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุจูุฅูุญู’ุฏูŽู‰ ุซูŽู„ูŽุงุซู ุงู„ุซู‘ูŽูŠู‘ูุจู ุงู„ุฒู‘ูŽุงู†ููŠุŒ ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽูู’ุณู ุจูุงู„ู†ู‘ูŽูู’ุณูุŒ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูŽุงุฑููƒู ู„ูุฏููŠู’ู†ูู‡ู ุงู„ู…ูููŽุงุฑูู‚ู ู„ูู„ู’ุฌูŽู…ูŽุงุนูŽุฉูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Ibnu Masโ€™ud Radhiyallahu Anhu, ia berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda Tidak halal darah seorang Muslim kecuali karena salah satu dari tiga hal Orang tua yang berzina, nyawa dibalas nyawa, dan orang yang meninggalkan agamanya lagi memisahkan diri dari Al-Bukhari dan Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ู’ูŠูŽู‚ูู„ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑุงู‹ ุฃูŽูˆู’ ู„ููŠูŽุตู’ู…ูุชู’ุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ู’ูŠููƒู’ุฑูู…ู’ ุฌูŽุงุฑูŽู‡ูุŒ ูˆู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ู‡ู ูˆุงู„ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ู’ูŠููƒู’ุฑูู…ู’ ุถูŽูŠู’ููŽู‡ูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka berkatalah yang baik atau diam saja. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka memuliakanlah tetangganya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka memuliakanlah tamunya.โ€ HR. Al-Bukhari dan Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ุฃูŽูˆู’ุตูู†ููŠู’! ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ยป ููŽุฑูŽุฏู‘ูŽุฏูŽ ู…ูุฑูŽุงุฑู‹ุง ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุบู’ุถูŽุจู’ยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ูDari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, โ€œBerilah aku nasihat!โ€ Beliau menjawab, โ€œJangan marah.โ€ Dia mengulangi beberapa kali dan beliau tetap menjawab, โ€œJangan marah.โ€ HR. Al-Bukhari ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู‰ ุดูŽุฏู‘ูŽุงุฏู ุจู’ู†ู ุฃูŽูˆู’ุณู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูƒูŽุชูŽุจูŽ ุงู„ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ูƒูู„ู‘ู ุดูŽูŠุกูุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุชูŽู„ู’ุชูู…ู’ ููŽุฃูŽุญู’ุณูู†ููˆุง ุงู„ู‚ูุชู’ู„ูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุฐูŽุจูŽุญู’ุชูู…ู’ ููŽุฃูŽุญู’ุณูู†ููˆุง ุงู„ุฐู‘ูุจู’ุญูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽู„ู’ูŠูุญูุฏู‘ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุดูŽูู’ุฑูŽุชูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู„ู’ูŠูุฑูุญู’ ุฐูŽุจููŠู’ุญูŽุชูŽู‡ูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Yaโ€™la Syaddad bin Aus Radhiyallahu Anhu, dari Rasulullah saw bersabda, โ€œSesungguhnya Allah menetapkan untuk berbuat baik atas segala sesuatu. Maka, apabila kalian membunuh membunuhlah dengan cara yang baik, dan apabila kalian menyembelih menyembelilah dengan baik pula. Hendaklah salah seorang dari kalian menajamkan pisaunya dan mempermudah penyembelihan.โ€ HR. Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุฐูŽุฑู‘ู ุฌูู†ู’ุฏูุจู ุจู’ู†ู ุฌูู†ูŽุงุฏูŽุฉูŽ ูˆูŽุฃูŽุจููŠ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ู…ูุนูŽุงุฐู ุจู’ู†ู ุฌูŽุจูŽู„ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูุชู‘ูŽู‚ู ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽูŠู’ุซูู…ูŽุง ูƒูู†ู’ุชูŽุŒ ูˆูŽุฃูŽุชู’ุจูุนู ุงู„ุณู‘ูŽูŠู‘ูุฆูŽุฉูŽ ุงู„ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉูŽ ุชูŽู…ู’ุญูู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุฎูŽุงู„ูู‚ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ุจูุฎูู„ูู‚ู ุญูŽุณูŽู†ูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠู‘ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒุŒ ูˆูŽูููŠ ุจูŽุนู’ุถู ุงู„ู†ู‘ูุณูŽุฎู ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุตูŽุญููŠุญูŒDari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdirrahman Muadz bin Jabal Radhiyallahu Anhuma, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda, โ€œBertaqwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, dan iringilah keburukan dengan kebaikan maka ia akan menghapusnya, dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik.โ€ HR. At-Tirmidzi dan berkata, โ€œHadits hasan,โ€ dalam redaksi lain, โ€œHasan shahih.โ€ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุงู„ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูู†ู’ุชู ุฎูŽู„ู’ููŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ูŠูŽูˆู’ู…ุงู‹ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุบูู„ุงูŽู…ู ุฅูู†ู‘ูŠ ุฃูุนูŽู„ู‘ูู…ููƒูŽ ูƒูŽู„ูู…ูŽุงุชู ุงูุญู’ููŽุธู ุงู„ู„ู‡ูŽ ูŠูŽุญููŽุธู’ูƒูŽุŒ ุงูุญู’ููŽุธู ุงู„ู„ู‡ูŽ ุชูŽุฌูุฏู’ู‡ู ุชูุฌูŽุงู‡ูŽูƒูŽุŒ ุฅูุฐูŽุง ุณูŽุฃูŽู„ู’ุชูŽ ููŽุงุณู’ุฃูŽู„ู ุงู„ู„ู‡ูŽุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุงุณู’ุชูŽุนูŽู†ู’ุชูŽ ููŽุงุณู’ุชูŽุนูู†ู’ ุจูุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ู’ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ุฃูู…ู‘ูŽุฉูŽ ู„ูŽูˆู ุงุฌู’ุชูŽู…ูŽุนูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู†ู’ููŽุนููˆูƒูŽ ุจูุดูŽูŠู’ุกู ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽู†ู’ููŽุนููˆูƒูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุจูุดูŽูŠู’ุกู ู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุชูŽุจูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ู„ูŽูƒูŽุŒ ูˆูŽุฅูู†ู ุงุฌู’ุชูŽู…ูŽุนููˆุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุถูุฑู‘ููˆูƒูŽ ุจูุดูŽูŠู’ุกู ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุถูุฑู‘ููˆูƒูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุจูุดูŽูŠู’ุกู ู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุชูŽุจูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽุŒ ุฑูููุนูŽุชู ุงู„ุฃูŽู‚ู’ู„ูŽุงู…ูุŒ ูˆูŽุฌูŽูู‘ูŽุชู ุงู„ุตู‘ูุญูููยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠู‘ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุตูŽุญููŠู’ุญูŒDari Abul Abbas Abdullah bin Abbas Radhiyallahu Anhu, ia berkata aku pernah di belakang Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam pada suatu hari, lalu beliau bersabda, โ€œHai anak kecil! Sesungguhnya aku akan mengajarimu satu kalimat, Jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, maka kamu akan mendapati-Nya di hadapanmu. Apabila kamu meminta, mintalah kepada Allah. Apabila kamu meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah! Seandainya umat manusia bersatu untuk memberikan suatu manfaat kepadamu, mereka tidak akan bisa memberimu manfaat kecuali sesuatu yang telah Allah tulis untukmu, dan seandainya mereka bersatu untuk menimpakan suatu bahaya kepadamu, niscaya mereka tidak akan bisa menimpakan bahaya kepadamu kecuali sesuatu yang telah ditulis atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering.โ€ HR. At-Tirmidzi dan berkata Hadits hasan shahihูˆูŽูููŠ ุฑููˆูŽุงูŠูŽุฉู ุบูŽูŠู’ุฑู ุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠู‘ู ุงูุญู’ููŽุธู ุงู„ู„ู‡ูŽ ุชูŽุฌูุฏู’ู‡ู ุฃูŽู…ูŽุงู…ูŽูƒูŽุŒ ุชูŽุนูŽุฑู‘ูŽูู’ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูููŠ ุงู„ุฑู‘ูŽุฎูŽุงุกู ูŠูŽุนู’ุฑููู’ูƒูŽ ูููŠ ุงู„ุดู‘ูุฏู‘ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ู’ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูŽุง ุฃูŽุฎู’ุทูŽุฃูŽูƒูŽ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ู„ููŠูุตููŠู’ุจูŽูƒูŽุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุฃูŽุตูŽุงุจูŽูƒูŽ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ู„ููŠูุฎู’ุทูุฆูŽูƒูŽุŒ ูˆูŽุงุนู’ู„ูŽู…ู’ ุฃู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุตู’ุฑูŽ ู…ูŽุนูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุจู’ุฑูุŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ููŽุฑูŽุฌูŽ ู…ูŽุนูŽ ุงู„ูƒูŽุฑู’ุจูุŒ ูˆูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูŽุนูŽ ุงู„ุนูุณู’ุฑู ูŠูุณู’ุฑุงู‹ยปDalam riwayat selain At-Tirmidzi, โ€œJagalah Allah, maka kamu akan mendapati-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah saat lapang, maka Dia akan mengenalmu saat susah. Ketahuilah! Apa yang meleset bagimu tidak akan menimpamu, dan apa yang menimpamu tidak akan meleset bagimu. Ketahuilah! Sesungguhnya pertolongan itu bersama kesabaran, sesungguhnya kelapangan itu bersama kesempitan, dan sesungguhnya bersama kesusahan itu ada kemudahan.โ€ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุฌูŽุงุจูุฑู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฃูŽู†ู’ุตูŽุงุฑููŠู‘ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ๏ทบ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูŽ ุฅูุฐูŽุง ุตูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชู ุงู„ู…ูŽูƒู’ุชููˆุจูŽุงุชูุŒ ูˆูŽุตูู…ู’ุชู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽุŒ ูˆูŽุฃูŽุญู’ู„ูŽู„ู’ุชู ุงู„ุญูŽู„ุงูŽู„ูŽุŒ ูˆูŽุญูŽุฑู‘ูŽู…ู’ุชู ุงู„ุญูŽุฑูŽุงู…ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ุฃูŽุฒูุฏู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุดูŽูŠู’ุฆุงู‹ ุฃูŽุฃูŽุฏู’ุฎูู„ู ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู†ูŽุนูŽู…ู’ยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Abdillah Jabir bin Abdillah Al-Anshari Radhiyallahu Anhuma bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW lalu berkata, โ€œBagaimana pendapat Anda jika aku shalat wajib, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambah selain itu, apakah aku akan masuk Surga?โ€ Beliau menjawab, โ€œYa.โ€ HR. MuslimูˆูŽู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ุญูŽุฑู‘ูŽู…ู’ุชู ุงู„ุญูŽุฑูŽุงู…ูŽยป ุงูุฌู’ุชูŽู†ูŽุจู’ุชูู‡ู. ูˆูŽู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ุฃูŽุญู’ู„ูŽู„ู’ุชู ุงู„ุญูŽู„ูŽุงู„ูŽยป ููŽุนูŽู„ู’ุชูู‡ู ู…ูุนู’ุชูŽู‚ูุฏู‹ุง ุญูู„ู‘ูŽู‡ูMakna โ€œaku mengharamkan yang haramโ€ adalah โ€œaku menjauhinyaโ€, dan makna โ€œaku menghalalkan yang halalโ€ adalah โ€œaku mengerjakannya dengan menyakini kehalalannyaโ€. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุนูŽู…ู’ุฑููˆ -ูˆูŽู‚ููŠู’ู„ูŽ ุฃูŽุจููŠ ุนูŽู…ู’ุฑูŽุฉูŽ- ุณููู’ูŠูŽุงู†ูŽ ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู! ู‚ูู„ู’ ู„ููŠ ูููŠ ุงู„ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ู‚ูŽูˆู’ู„ุงู‹ ู„ุงูŽ ุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฃูŽุญูŽุฏุงู‹ ุบูŽูŠู’ุฑูŽูƒูŽุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ ุขู…ูŽู†ู’ุชู ุจุงู„ู„ู‡ู ุซูู…ู‘ูŽ ุงุณู’ุชูŽู‚ูู…ู’ยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Amr โ€“ada yang berpendapat Abu Amrohโ€“ Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqafi Radhiyallahu Anhu, ia berkata aku berkata, โ€œWahai Rasulullah! Katakanlah kepadaku dalam Islam sebuah perkataan yang aku tidak bertanya lagi kepada selain Anda.โ€ Beliau menjawab, โ€œKatakanlah, Aku beriman kepada Allah!โ€™ kemudian istiqomahlah.โ€™โ€ HR. Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุฌูŽุงุจูุฑู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฃูŽู†ู’ุตูŽุงุฑููŠู‘ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุฌูู„ุงู‹ ุณูŽุฃูŽู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ๏ทบ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูŽ ุฅูุฐูŽุง ุตูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชู ุงู„ู…ูŽูƒู’ุชููˆุจูŽุงุชูุŒ ูˆูŽุตูู…ู’ุชู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽุŒ ูˆูŽุฃูŽุญู’ู„ูŽู„ู’ุชู ุงู„ุญูŽู„ุงูŽู„ูŽุŒ ูˆูŽุญูŽุฑู‘ูŽู…ู’ุชู ุงู„ุญูŽุฑูŽุงู…ูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ุฃูŽุฒูุฏู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุดูŽูŠู’ุฆุงู‹ ุฃูŽุฃูŽุฏู’ุฎูู„ู ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู†ูŽุนูŽู…ู’ยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Abdillah Jabir bin Abdillah Al-Anshari RA, bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW maka berkata, โ€œBagaimana pendapat Anda jika aku shalat wajib, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal, mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambah selain itu, apakah aku akan masuk Surga?โ€ Beliau menjawab, โ€œYa.โ€ HR. MuslimูˆูŽู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ุญูŽุฑู‘ูŽู…ู’ุชู ุงู„ุญูŽุฑูŽุงู…ูŽยป ุงูุฌู’ุชูŽู†ูŽุจู’ุชูู‡ู. ูˆูŽู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ุฃูŽุญู’ู„ูŽู„ู’ุชู ุงู„ุญูŽู„ูŽุงู„ูŽยป ููŽุนูŽู„ู’ุชูู‡ู ู…ูุนู’ุชูŽู‚ูุฏู‹ุง ุญูู„ู‘ูŽู‡ูMakna โ€œaku mengharamkan yang haramโ€ adalah โ€œaku menjauhinyaโ€, dan makna โ€œaku menghalalkan yang halalโ€ adalah โ€œaku mengerjakannya dengan menyakini kehalalannyaโ€. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู…ูŽุงู„ููƒู ุงู„ุญูŽุงุฑูุซู ุจู’ู†ู ุนูŽุงุตูู…ู ุงู„ุฃูŽุดู’ุนูŽุฑููŠู‘ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ุงู„ุทู‘ูู‡ููˆุฑู ุดูŽุทู’ุฑู ุงู„ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ูุŒ ูˆุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุชูŽู…ู’ู„ุฃู ุงู„ู…ููŠู’ุฒูŽุงู†ูŽุŒ ูˆูŽุณูุจู’ุญูŽุงู†ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ู ุชูŽู…ู’ู„ุขู†ู -ุฃูŽูˆ ุชูŽู…ู’ู„ุฃู- ู…ูŽุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ุฃูŽุฑู’ุถูุŒ ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽู„ุงุฉู ู†ููˆู’ุฑูŒุŒ ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽุฏูŽู‚ูŽุฉู ุจูุฑู’ู‡ูŽุงู†ูŒุŒ ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽุจู’ุฑู ุถููŠูŽุงุกูŒุŒ ูˆูŽุงู„ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุญูุฌู‘ูŽุฉูŒ ู„ูŽูƒูŽ ุฃูŽูˆ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽุŒ ูƒูู„ู‘ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูŠูŽุบู’ุฏููˆ ููŽุจูŽุงุฆูุนูŒ ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ููŽู…ูุนู’ุชูู‚ูู‡ูŽุง ุฃูŽูˆู’ ู…ููˆู’ุจูู‚ูู‡ูŽุงยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Malik Al-Harits bin Ashim Al-Asyโ€™ari RA ia berkata Rasulullah SAW bersabda Bersuci adalah sebagian dari iman. Alhamdulillah memenuhi timbangan. Subhanallah dan Alhamdulillah keduanya memenuhi โ€“atau memenuhiโ€“ antara langit dan bumi. Shalat adalah cahanya, sedekah adalah bukti, sabar adalah lentera, dan Al-Qur`an adalah saksi yang membelamu atau yang melawanmu. Setiap manusia memasuki waktu pagi dalam keadaan menjual dirinya, lalu dia memerdekakannya atau membinasakannya.โ€ HR. Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุฐูŽุฑู‘ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ูููŠู’ู…ูŽุง ุฑูŽูˆูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุฒู‘ูŽ ูˆูŽุฌูŽู„ู‘ูŽุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุนูุจูŽุงุฏููŠู’! ุฅูู†ู‘ููŠู’ ุญูŽุฑู‘ูŽู…ู’ุชู ุงู„ุธู‘ูู„ู’ู…ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽูู’ุณููŠู’ ูˆูŽุฌูŽุนูŽู„ู’ุชูู‡ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽูƒูู…ู’ ู…ูุญูŽุฑู‘ูŽู…ุงู‹ ููŽู„ูŽุง ุชูŽุธูŽุงู„ูŽู…ููˆู’ุงDari Abu Dzar Al-Ghifari RA, dari Nabi SAW tentang hadits yang diriwayatkan dari Allah azza wa jall bahwa Dia berfirman, โ€œHai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezhaliman atas diri-Ku dan menjadikannya haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling ุนูุจูŽุงุฏููŠู’! ูƒูู„ู‘ููƒูู…ู’ ุถูŽุงู„ู‘ูŒ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู‡ูŽุฏูŽูŠู’ุชูู‡ู ููŽุงุณู’ุชูŽู‡ู’ุฏููˆู’ู†ููŠ ุฃูŽู‡ู’ุฏููƒูู…ู’Hai hamba-hamba-Ku! Setiap kalian adalah orang yang sesat kecuali yang Aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku niscaya Aku beri kalian ุนูุจูŽุงุฏููŠู’! ูƒูู„ู‘ููƒูู…ู’ ุฌูŽุงุฆูุนูŒ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุทู’ุนูŽู…ู’ุชูู‡ู ูุงูŽุณู’ุชูŽุทู’ุนูู…ููˆู†ููŠ ุฃูุทู’ุนูู…ู’ูƒูู…ู’Hai hamba-hamba-Ku! Setiap kalian adalah lapar kecuali siapa yang Aku beri makan, maka mintalah makan kepada-Ku, pasti Aku beri kalian ุนูุจูŽุงุฏููŠู’! ูƒูู„ู‘ููƒูู…ู’ ุนูŽุงุฑู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุณูŽูˆู’ุชูู‡ู ููŽุงุณู’ุชูŽูƒู’ุณููˆู’ู†ููŠู’ ุฃูŽูƒู’ุณููƒูู…ู’Hai hamba-hamba-Ku! Setiap kalian adalah telanjang kecuali siapa yang Aku beri pakaian, maka mintalah kepada-Ku pakaian, pasti Aku akan beri kalian ุนูุจูŽุงุฏููŠู’! ุฅูู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูุฎู’ุทูุฆููˆู’ู†ูŽ ุจูุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽู‡ูŽุงุฑู ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ุฃูŽุบู’ููุฑู ุงู„ุฐู‘ูู†ููˆู’ุจูŽ ุฌูŽู…ููŠู’ุนุงู‹ ููŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููˆู’ู†ููŠู’ ุฃูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽูƒูู…ู’Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kalian melakukan kesalahan di malam dan siang hari sementara Aku mengampuni dosa-dosa semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni ุนูุจูŽุงุฏููŠู’! ุฅูู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ู„ูŽู†ู’ ุชูŽุจู’ู„ูุบููˆู’ุง ุถูŽุฑู‘ููŠู’ ููŽุชูŽุถูุฑู‘ููˆู’ู†ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽู†ู’ ุชูŽุจู’ู„ูุบููˆู’ุง ู†ูŽูู’ุนููŠู’ ููŽุชูŽู†ู’ููŽุนููˆู’ู†ููŠู’Hai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya kalian tidak akan mampu menimpakan bahaya kepada-Ku, dan tidak akan mampu memberi manfaat ุนูุจูŽุงุฏููŠู’! ู„ูŽูˆู’ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุขุฎูุฑูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฅูู†ู’ุณูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฌูู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ูƒูŽุงู†ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽุชู’ู‚ูŽู‰ ู‚ูŽู„ู’ุจู ุฑูŽุฌูู„ู ูˆูŽุงุญูุฏู ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ู…ูŽุง ุฒูŽุงุฏูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ูููŠู’ ู…ูู„ู’ูƒููŠู’ ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุงHai hamba-hamba-Ku! Seandainya yang paling awal dan terakhir dari kalian baik jin dan manusia semuanya berada pada hati yang paling bertakwa salah seorang dari kalian, tentu tidak akan menambah kerajaan-Ku ุนูุจูŽุงุฏููŠู’! ู„ูŽูˆู’ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุขุฎูุฑูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฅูู†ู’ุณูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฌูู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ูƒูŽุงู†ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽูู’ุฌูŽุฑู ู‚ูŽู„ู’ุจู ุฑูŽุฌูู„ู ูˆูŽุงุญูุฏู ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ู…ูŽุง ู†ูŽู‚ูŽุตูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูู†ู’ ู…ูู„ู’ูƒููŠู’ ุดูŽูŠู’ุฆูŽุงู‹Hai hamba-hamba-Ku! Seandainya yang paling awal dan terakhir dari kalian baik jin dan manusia semuanya berada pada hati yang paling durhaka salah seorang dari kalian, tentu tidak akan mengurangi kerajaan-Ku ุนูุจูŽุงุฏููŠู’! ู„ูŽูˆู’ ุฃู†ู‘ูŽ ุฃูŽูˆู‘ูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุขุฎูุฑูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฅู†ู’ุณูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุฌูู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ู‚ูŽุงู…ููˆู’ุง ูููŠู’ ุตูŽุนููŠู’ุฏู ูˆูŽุงุญูุฏู ููŽุณูŽุฃูŽู„ููˆู’ู†ููŠู’ ููŽุฃูŽุนู’ุทูŽูŠู’ุชู ูƒูู„ู‘ูŽ ูˆูŽุงุญูุฏู ู…ูŽุณู’ุฃูŽู„ูŽุชูŽู‡ู ู…ูŽุง ู†ูŽู‚ูŽุตูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูู…ู‘ูŽุง ุนูู†ู’ุฏููŠู’ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽู†ู’ู‚ูุตู ุงู„ู…ูุฎู’ูŠูŽุทู ุฅูุฐูŽุง ุฃูุฏู’ุฎูู„ูŽ ุงู„ุจูŽุญู’ุฑูŽHai hamba-hamba-Ku! Seandainya yang paling awal dan terakhir dari kalian baik jin dan manusia semuanya berada di atas satu bukit, lalu semuanya meminta kepada-Ku, lalu Aku beri semua permintaannya, maka hal itu tidak akan mengurangi sedikitpun apa yag ada di sisi-Ku, secuali sekedar seperti berkurangnya samudra jika jarum ุนูุจูŽุงุฏููŠู’! ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ู‡ููŠูŽ ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ููƒูู…ู’ ุฃูุญู’ุตููŠู’ู‡ูŽุง ู„ูŽูƒูู…ู’ ุซูู…ู‘ูŽ ุฃููˆูŽูู‘ููŠู’ูƒูู…ู’ ุฅููŠู‘ูŽุงู‡ูŽุงุŒ ููŽู…ูŽู†ู’ ูˆูŽุฌูŽุฏูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑุงู‹ ููŽู„ู’ูŠูŽุญู’ู…ูŽุฏู ุงู„ู„ู‡ูŽุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูˆูŽุฌูŽุฏูŽ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ููŽู„ุงูŽ ูŠูŽู„ููˆู’ู…ูŽู†ู‘ูŽ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒHai hamba-hamba-Ku! Sesungguhnya itu adalah amal-amal kalian yang Aku tulis untuk kalian kemudian Aku sempurnakan itu untuk kalian. Barangsiapa yang mendapati kebaikan hendaklah ia memuji Allah, dan barangsiapa yang mendapati selain itu janganlah ia mencela kecuali dirinya sendiri. HR. Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุฐูŽุฑู‘ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฃูŽูŠู’ุถุงู‹ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู†ูŽุงุณุงู‹ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ููˆุง ู„ูู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ูŠูŽุงุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡! ุฐูŽู‡ูŽุจูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุฏู‘ูุซููˆู’ุฑู ุจูุงู„ู’ุฃูุฌููˆู’ุฑูุŒ ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู’ู†ูŽ ูƒูŽู…ูŽุง ู†ูุตูŽู„ู‘ููŠุŒ ูˆูŽูŠูŽุตููˆู’ู…ููˆู’ู†ูŽ ูƒูŽู…ูŽุง ู†ูŽุตููˆู’ู…ูุŒ ูˆูŽูŠูŽุชูŽุตูŽุฏู‘ูŽู‚ููˆู’ู†ูŽ ุจููุถููˆู’ู„ู ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ูู‡ูู…ู’ Dari Abu Dzar RA sekelompok manusia dari Sahabat Rasulullah SAW. berkata kepada Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, Ya Rasulullah! Orang-orang kaya memborong banyak pahala. Mereka shalat seperti kami shalat, mereka puasa seperti kami puasa, tetapi mereka bisa bersedekah dengan kelebihan harta ุฃูŽูˆูŽู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู‚ูŽุฏู’ ุฌูŽุนูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูŽูƒูู…ู’ ู…ูŽุง ุชูŽุตู‘ูŽุฏู‘ูŽู‚ููˆู’ู†ูŽุŸ ุฅูู†ู‘ูŽ ุจููƒูู„ู‘ู ุชูŽุณู’ุจููŠู’ุญูŽุฉู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉู‹ุŒ ูˆูŽูƒูู„ู‘ู ุชูŽูƒู’ุจููŠู’ุฑูŽุฉู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉู‹ุŒ ูˆูŽูƒูู„ู‘ู ุชูŽุญู’ู…ููŠู’ุฏูŽุฉู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉู‹ุŒ ูˆูŽูƒูู„ู‘ู ุชูŽู‡ู’ู„ููŠู’ู„ูŽุฉู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉูŒุŒ ูˆูŽุฃูŽู…ู’ุฑูŒ ุจูุงู„ูู…ูŽุนู’ุฑููˆู’ูู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉูŒุŒ ูˆูŽู†ูŽู‡ู’ูŠูŒ ุนูŽู†ู’ ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉูŒุŒ ูˆูŽูููŠู’ ุจูุถู’ุนู ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉูŒBeliau bersabda Bukankah Allah telah menjadikan untuk kalian apa yang bisa kalian sedekahkan? Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap memerintah yang maโ€™ruf adalah sedekah, setiap melarang kemungkaran adalah sedekah, dan pada senggama kalian ada sedekahnya ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽูŠูŽุฃู’ุชููŠ ุฃูŽุญูŽุฏูู†ูŽุง ุดูŽู‡ู’ูˆูŽุชูŽู‡ู ูˆูŽูŠูŽูƒููˆู’ู†ู ู„ูŽู‡ู ูููŠู’ู‡ูŽุง ุฃูŽุฌู’ุฑูŒุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูู…ู’ ู„ูŽูˆู’ ูˆูŽุถูŽุนูŽู‡ูŽุง ูููŠ ุญูŽุฑูŽุงู…ูุŒ ุฃูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูุฒู’ุฑูŒุŸ ููŽูƒูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ุฅูุฐูŽุง ูˆูŽุถูŽุนูŽู‡ูŽุง ูููŠ ุงู„ุญูŽู„ูŽุงู„ู ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽู‡ู ุฃูŽุฌู’ุฑูŒ. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ Mereka berkata, โ€œYa Rasulullah! Apakah seorang dari kami melampiaskan syahwatnya lantas dia mendapat pahala?โ€ Beliau menjawab, โ€œApakah kalian tidak berpikir, jika dia melampiaskannya pada yang haram, bukankah dia akan mendapat dosa? Begitu pula, jika dia melampiaskannya pada yang halal, maka dia mendapat pahala.โ€ HR. Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ูƒูู„ู‘ู ุณูู„ูŽุงู…ูŽู‰ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉูŒ ูƒูู„ู‘ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุชูŽุทู’ู„ูุนู ูููŠู’ู‡ู ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ุชูŽุนู’ุฏูู„ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุงุซู’ู†ูŽูŠู’ู†ู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉูŒุŒ ูˆูŽุชูุนููŠู’ู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ูŽ ููŠ ุฏูŽุงุจู‘ูŽุชูู‡ู ููŽุชูŽุญู’ู…ูู„ูู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุฃูŽูˆ ุชูŽุฑู’ููŽุนู ู„ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ู…ูŽุชูŽุงุนูŽู‡ู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉูŒุŒ ูˆูŽุงู„ูƒูŽู„ูู…ูŽุฉู ุงู„ุทู‘ูŽูŠู‘ูุจูŽุฉู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉูŒุŒ ูˆูŽุจููƒูู„ู‘ู ุฎูุทู’ูˆูŽุฉู ุชูŽู…ู’ุดููŠู’ู‡ูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉูŒุŒ ูˆูŽุชูู…ููŠู’ุทู ุงู„ุฃูŽุฐูŽู‰ ุนูŽู†ู ุงู„ุทู‘ูŽุฑููŠู’ู‚ู ุตูŽุฏูŽู‚ูŽุฉูŒยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Hurairah RA, ia berkata Rasulullah SAW bersabda, โ€œSetiap persendian manusia wajib bersedekah setiap hari di mana matahari terbit di hari itu engkau mendamaikan antara dua orang adalah sedekah, engkau menolong seseorang untuk menaiki tunggangannya atau menggangkutkan barangnya ke atas tunggangannya adalah sedekah, kalimat yang baik adalah sedekah, setiap langkah yang engkau ayunkan menuju shalat adalah sedekah, engkau menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah. HR. Al-Bukhari dan Muslim ุนูŽู†ู ุงู„ู†ูŽูˆู‘ูŽุงุณู ุจู’ู†ู ุณูŽู…ู’ุนูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุจูุฑู‘ู ุญูุณู’ู†ู ุงู„ู’ุฎูู„ูู‚ูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ุฅูุซู’ู…ู ู…ูŽุง ุญูŽุงูƒูŽ ูููŠ ู†ูŽูู’ุณููƒูŽ ูˆูŽูƒูŽุฑูู‡ู’ุชูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุทู‘ูŽู„ูุนูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari An-Nawwas bin Samโ€™an Al-Anshari RA, dari Nabi SAW beliau bersabda Kebaikan adalah akhlak yang mulia, dan dosa adalah apa yang ragu di hatimu dan engkau tidak suka orang lain mengetahuinya. HR. MuslimูˆูŽุนูŽู†ู’ ูˆูŽุงุจูุตูŽุฉู ุจู’ู†ู ู…ูŽุนู’ุจูŽุฏู ุฑูŽุถูู‰ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุชูŽูŠู’ุชู ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ๏ทบุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฌูุฆู’ุชูŽ ุชูŽุณู’ุฃูŽู„ู ุนูŽู†ู ุงู„ู’ุจูุฑู‘ู ูˆูŽุงู„ู’ุฅูุซู’ู…ูุŸยป ู‚ูู„ู’ุชู ู†ูŽุนูŽู…ู’! ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูุณู’ุชูŽูู’ุชู ู‚ูŽู„ู’ุจูŽูƒูŽ. ุงู„ุจูุฑู‘ู ู…ูŽุง ุงุทู’ู…ูŽุฃูŽู†ู‘ูŽุชู’ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู†ู‘ูŽูู’ุณู ูˆูŽุงุทู’ู…ูŽุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจู. ูˆูŽุงู’ู„ุฅูุซู’ู…ู ู…ูŽุง ุญูŽุงูƒูŽ ูููŠ ุงู„ู†ู‘ูŽูู’ุณู ูˆูŽุชูŽุฑูŽุฏู‘ูŽุฏูŽ ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽุฏู’ุฑูุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ุฃูŽูู’ุชูŽุงูƒูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูˆูŽุฃูŽูู’ุชูŽูˆู’ูƒูŽ. ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒุŒ ุฑููˆู‘ููŠู’ู†ูŽุงู‡ู ูููŠ ู…ูุณู’ู†ูŽุฏูŽูŠู ุงู„ู’ุฅูู…ูŽุงู…ูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏูŽ ุจู’ู†ู ุญูŽู†ู’ุจูŽู„ู ูˆูŽุงู„ุฏู‘ูŽุงุฑูู…ููŠู‘ู ุจูุฅูุณู’ู†ูŽุงุฏู ุญูŽุณูŽู†ูDari Wabishah bin Maโ€™bad RA, ia berkata aku datang kepada Rasulullah SAW lalu beliau bersabda Engkau datang untuk bertanya tentang kebaikan dan dosa? Aku menjawab Ya. Beliau bersabda Tanyakan kepada dirimu sendiri. Kebaikan adalah apa yang membuat jiwa tenang dan apa yang membuat hati tentram, dan dosa adalah apa yang menyesakkan jiwa dan membuat ragu dada, meskipun manusia berfatwa kepadamu. Hadits hasan, kami meriwayatkannya dari Musnad Imam Ahmad bin Hanbal dan Musnad Ad-Darimi dengan sanad hasan ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู†ูŽุฌููŠุญู ุงู„ุนูุฑู’ุจูŽุงุถู ุจู’ู†ู ุณูŽุงุฑููŠูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูˆูŽุนูŽุธูŽู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู‹ ูˆูŽุฌูู„ูŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู‚ูู„ููˆุจู ูˆูŽุฐูŽุฑูŽููŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ุนููŠููˆู’ู†ูุŒ ููŽู‚ูู„ู’ู†ูŽุง ูŠูŽุงุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู! ูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู ู…ููˆูŽุฏู‘ูุนู ููŽุฃูŽูˆู’ุตูู†ูŽุงDari Abu Najih Al-Irbadh bin Sariyah berkata Rasulullah SAW menasihati kami dengan suatu nasihat yang menjadikan hati takut dan mata meneteskan air mata, lalu kami berkata Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat perpisahan, maka berilah kami ุฃููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุฒู‘ูŽ ูˆูŽุฌูŽู„ู‘ูŽ ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู…ู’ุนู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽุงุนูŽุฉู ูˆูŽุฅูู†ู’ ุชูŽุฃูŽู…ู‘ูŽุฑูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุนูŽุจู’ุฏูŒุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุนูุดู’ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุจูŽุนู’ุฏููŠ ููŽุณูŽูŠูŽุฑูŽู‰ ุงุฎู’ุชูู„ูŽุงูุงู‹ ูƒูŽุซููŠุฑุงู‹ุŒ ููŽุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุณูู†ู‘ูŽุชููŠ ูˆูŽุณูู†ู‘ูŽุฉู ุงู„ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุงู„ู…ูŽู‡ู’ุฏููŠู‘ููŠู’ู†ูŽุŒ ุนูŽุถู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุจูุงู„ู†ู‘ูŽูˆูŽุงุฌูุฐู. ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชู ุงู„ุฃูู…ููˆุฑูุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ูƒูู„ู‘ูŽ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุถูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉูŒ. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุฃูŽุจููˆู’ ุฏูŽุงูˆูุฏูŽ ูˆูŽุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠู‘ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุตูŽุญููŠุญูŒ Beliau menjawab, โ€œAku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah Azza wa Jalla, mendengar dan patuh meskipun yang menjadi pemimpin kalian seorang budak. Baransiapa yang hidup sepeninggalku, dia akan melihat banyak sekali perbedaan. Maka, hendaklah ia berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang terbimbing. Gigitlah ia dengan gigi geraham. Waspadalah kalian dari perkara yang baru dan setiap bidโ€™ah adalah sesat.โ€ HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi dan dia berkata Hadits hasan shahih ุนูŽู†ู’ ู…ูุนูŽุงุฐู ุจู’ู†ู ุฌูŽุจูŽู„ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู! ุฃูŽุฎู’ุจูุฑู’ู†ููŠ ุจูุนูŽู…ูŽู„ู ูŠูุฏู’ุฎูู„ูู†ููŠ ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽูŠูุจูŽุงุนูุฏูู†ููŠ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู. ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‚ูŽุฏู’ ุณูŽุฃูŽู„ู’ุชูŽ ุนูŽู†ู’ ุนูŽุธููŠู’ู…ูุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽูŠูŽุณููŠู’ุฑูŒ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุณู‘ูŽุฑูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุชูŽุนู’ุจูุฏู ุงู„ู„ู‡ูŽ ู„ุงูŽุชูุดู’ุฑููƒู ุจูู‡ู ุดูŽูŠู’ุฆูŽุงุŒ ูˆูŽุชูู‚ููŠู’ู…ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉูŽุŒ ูˆูŽุชูุคู’ุชููŠ ุงู„ุฒู‘ูŽูƒูŽุงุฉูŽุŒ ูˆูŽุชูŽุตููˆู…ู ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽุŒ ูˆูŽุชูŽุญูุฌู‘ู ุงู„ุจูŽูŠู’ุชูŽDari Muโ€™adz bin Jabal RA, ia berkata aku berkata, โ€œWahai Rasulullah, beritahu aku amal yang bisa memasukkanku ke dalam Surga dan menjauhkanku dari Neraka.โ€ Beliau bersabda, โ€œEngkau telah bertanya tentang masalah yang besar. Namun, itu adalah perkara yang mudah bagi siapa yang dimudahkan oleh Allah engkau menyembah Allah jangan menyekutukan-Nya dengan apapun, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa Ramadhan, dan haji ke ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู„ุงูŽ ุฃูŽุฏูู„ู‘ููƒูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽุจู’ูˆูŽุงุจู ุงู„ุฎูŽูŠู’ุฑูุŸ ุงู„ุตู‘ูŽูˆู’ู…ู ุฌูู†ู‘ูŽุฉูŒุŒ ูˆูŽุงู„ุตู‘ูŽุฏูŽู‚ูŽุฉู ุชูุทู’ููุฆู ุงู„ุฎูŽุทููŠู’ุฆูŽุฉูŽ ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูุทู’ููุฆู ุงู„ู…ูŽุงุกู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑูŽุŒ ูˆูŽุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ูููŠ ุฌูŽูˆู’ูู ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู. ุซูู…ู‘ูŽ ุชูŽู„ูŽุง ุชูŽุชูŽุฌูŽุงููŽู‰ ุฌูู†ููˆุจูู‡ูู…ู’ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ู…ูŽุถูŽุงุฌูุนู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุจูŽู„ูŽุบูŽ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ููˆู†ูŽKemudian beliau bersabda, โ€œMaukah kamu aku tunjukkan pintu-pintu kebajikan? Puasa adalah perisai, sedekah memadamkan dosa sebagaimana air memadamkan api, dan shalatnya seseorang di tengah malam.โ€ Kemudian beliau membaca ayat, โ€œLambung mereka jauh dari tempat tidurnya โ€ฆโ€ hingga firman-Nya, โ€œSebagai balasan terhadap apa yang telah mereka ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู„ูŽุง ุฃูุฎู’ุจูุฑููƒูŽ ุจูุฑูŽุฃู’ุณู ุงู„ุฃูŽู…ู’ุฑู ูˆูŽุนูŽู…ููˆุฏูู‡ู ูˆูŽุฐูุฑู’ูˆูŽุฉู ุณูŽู†ูŽุงู…ูู‡ูุŸ ู‚ูู„ู’ุชู ุจูŽู„ูŽู‰ ูŠูŽุงุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู! ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุฃู’ุณู ุงู„ุฃูŽู…ู’ุฑู ุงู„ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ูˆูŽุนูŽู…ููˆุฏูู‡ู ุงู„ุตู‘ูŽู„ูŽุงุฉู ูˆูŽุฐูุฑู’ูˆูŽุฉู ุณูŽู†ูŽุงู…ูู‡ู ุงู„ุฌูู‡ูŽุงุฏูKemudian beliau bersabda Maukah kamu aku beritahu pokok urusan, tiangnya, dan puncak tertingginya?โ€ Aku menjawab Ya, wahai Rasulullah. Beliau bersabda Pokok urusan adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncak tertingginya adalah ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู„ูŽุง ุฃูุฎู’ุจูุฑููƒูŽ ุจูู…ูู„ุงูŽูƒู ุฐูŽู„ููƒูŽ ูƒูู„ู‘ูู‡ูุŸยป ู‚ูู„ู’ุชู ุจูŽู„ูŽู‰ ูŠูŽุงุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู! ููŽุฃูŽุฎูŽุฐูŽ ุจูู„ูุณูŽุงู†ูู‡ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒููู‘ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง!ยป ู‚ูู„ู’ุชู ูŠูŽุงู†ูŽุจููŠู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู! ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ู„ูŽู…ูุคูŽุงุฎูŽุฐููˆู†ูŽ ุจูู…ูŽุง ู†ูŽุชูŽูƒูŽู„ู‘ูŽู…ู ุจูู‡ูุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุซูŽูƒูู„ูŽุชู’ูƒูŽ ุฃูู…ู‘ููƒูŽ! ูˆูŽู‡ูŽู„ู’ ูŠูŽูƒูุจู‘ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ูููŠ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูุฌููˆู‡ูู‡ูู…ู’ -ุฃูŽูˆู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽู†ูŽุงุฎูุฑูู‡ูู…ู’- ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุญูŽุตูŽุงุฆูุฏู ุฃูŽู„ุณูู†ูŽุชูู‡ูู…ู’ุŸยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠู‘ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุตูŽุญููŠุญูŒKemudian beliau berkata Maukah kamu kuberitahu tentang kendali bagi semua itu?โ€ Saya menjawab, โ€œMau, wahai Rasulullah.โ€ Beliau lalu memegang lidahnya dan bersabda, โ€œJagalah ini.โ€ Saya berkata, โ€œWahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa karena ucapan-ucapan kita?โ€ Beliau menjawab, โ€œCelaka kamu. Bukankah banyak dari kalangan manusia yang tersungkur ke dalam api Neraka dengan mukanya terlebih dahulu โ€“dalam riwayat lain dengan lehernya terlebih dahuluโ€“ itu gara-gara buah ucapan lisannya?โ€ HR. At-Tirmidzi dan berkata Hadits hasan shahih ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุซูŽุนู’ู„ูŽุจูŽุฉูŽ ุงู„ุฎูุดูŽู†ููŠู‘ู ุฌูุฑุซููˆู…ู ุจู’ู†ู ู†ูŽุงุดูุฑู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ููŽุฑูŽุถูŽ ููŽุฑูŽุงุฆูุถูŽ ููŽู„ูŽุง ุชูุถูŽูŠู‘ูุนููˆู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุญูŽุฏู‘ูŽ ุญูุฏููˆู’ุฏุงู‹ ููŽู„ูŽุง ุชูŽุนู’ุชูŽุฏููˆู‡ูŽุง ูˆูŽุญูŽุฑู‘ูŽู…ูŽ ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ ููŽู„ูŽุง ุชูŽู†ู’ุชูŽู‡ููƒููˆู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุณูŽูƒูŽุชูŽ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุดู’ูŠูŽุงุกูŽ ุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู‹ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ู†ูุณู’ูŠูŽุงู†ู ููŽู„ูŽุง ุชูŽุจู’ุญูŽุซููˆุง ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง. ุญูุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุฑูŽู‚ูุทู’ู†ููŠู‘ู ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑูู‡ูDari Abu Tsaโ€™labah Al-Khusyanni Jurtsum bin Nasyir RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda Sesungguhnya Allah telah menetapkan beberapa kewajiban maka janganlah engkau mensia-siakannya, dan Dia telah menentukan batasan-batasan maka janganlah engkau melanggarnya, dan Dia telah pula mengharamkan beberapa hal maka janganlah engkau jatuh ke dalamnya. Dia juga mendiamkan beberapa hal โ€“karena sayang kepada kalian bukan lupaโ€“ maka jangan kalian bahas. Hadits hasan. HR. Ad-Daruquthni dan lainnya. ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุงู„ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ุณูŽุนู’ุฏู ุจู’ู†ู ุณูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูุฏููŠู‘ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฌูŽุงุกูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฏูู„ู‘ูŽู†ููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ุฅูุฐูŽุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชูู‡ู ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽู†ููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽู†ููŠูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูุŸ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงูุฒู’ู‡ูŽุฏู’ ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูŠูุญูุจู‘ูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูˆูŽุงุฒู’ู‡ูŽุฏู’ ูููŠู’ู…ูŽุง ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ูŠูุญูุจู‘ูŽูƒูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู. ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงุจู’ู†ู ู…ูŽุงุฌูŽู‡ู’ ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู ุจูุฃูŽุณูŽุงู†ููŠู’ุฏูŽ ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉูDari Abul Abbas Saโ€™ad bin Sahl As-Saโ€™idi Rู berkata seseorang datang kepada Nabi SAW lalu berkata Wahai Rasulullah! Tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang apabila aku kerjakan, maka Allah mencintaiku dan manusia juga mencintaiku!โ€ Beliau menjawab, Tinggalkan dunia maka Allah akan mencintaimu, dan tinggalkan yang ada di tangan manusia maka manusia akan mencintaimu. Hadits hasan, HR. Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad yang hasan ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุณูŽุนููŠู’ุฏู ุณูŽุนู’ุฏู ุจู’ู†ู ู…ูŽุงู„ููƒู ุจู’ู†ู ุณูู†ูŽุงู†ู ุงู„ุฎูุฏู’ุฑููŠู‘ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุถูŽุฑูŽุฑูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ุถูุฑูŽุงุฑูŽยป ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงุจู’ู†ู ู…ูŽุงุฌูŽู‡ู’ ูˆูŽุงู„ุฏู‘ูŽุงุฑูŽู‚ูุทู’ู†ููŠู‘ู ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑูู‡ูู…ูŽุง ู…ูุณู’ู†ูŽุฏู‹ุงุŒ ูˆูŽุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูŽุงู„ููƒูŒ ูููŠ ุงู„ู…ููˆูŽุทู‘ูŽุฃู ู…ูุฑู’ุณูŽู„ุงู‹ ุนูŽู†ู’ ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ุจู’ู†ู ูŠูŽุญู’ูŠูŽู‰ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู’ู‡ู ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ููŽุฃูŽุณู’ู‚ูŽุทูŽ ุฃูŽุจูŽุง ุณูŽุนููŠู’ุฏูุŒ ูˆูŽู„ูŽู‡ู ุทูุฑูู‚ูŒ ูŠูู‚ูŽูˆู‘ููŠ ุจูŽุนู’ุถูู‡ูŽุง ุจูŽุนู’ุถู‹ุงDari Abu Saโ€™id Saโ€™ad bin Malik bin Sinan Al-Khudri RA bahwa Rasulullah SAW bersabda Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh membahayakan orang lain. Hadits hasan, HR. Ibnu Majah dan Ad-Daraquthnidan selain keduanya secara musnad, serta diriwayatkan pula oleh Malik dalam Al-Muwaththa secara mursal dari Amr bin Yahya dari ayahnya dari Nabi SAW tanpa menyebutkan Abu Saโ€™id, tetapi ia memiliki banyak jalan periwayatan yang saling menguatkan satu sama lain ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽูˆู’ ูŠูุนู’ุทูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุจูุฏูŽุนู’ูˆูŽุงู‡ูู…ู’ุŒ ู„ูŽุงุฏู‘ูŽุนูŽู‰ ุฑูุฌูŽุงู„ูŒ ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽุฏูู…ูŽุงุกูŽู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู ุงู„ุจูŽูŠู‘ูู†ูŽุฉู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู…ูุฏู‘ูŽุนููŠุŒ ูˆูŽุงู„ูŠูŽู…ููŠู’ู†ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽู†ู’ูƒูŽุฑูŽ. ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูŽูŠู’ู‡ูŽู‚ููŠู‘ู ู‡ูŽูƒูŽุฐูŽุงุŒ ุจูŽุนู’ุถูู‡ู ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽุญููŠู’ุญูŽูŠู’ู†ูDari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda Seandainya setiap manusia dipenuhi tuntutannya, niscaya orang-orang akan menuntut harta suatu kaum dan darah mereka. Namun, bukti wajib bagi penuntut dan sumpah wajib bagi yang mengingkarinya. Hadits hasan, HR. Al-Baihaqi dalam Al-Kubro seperti ini, sebagiannya diriwayatkan dalam Shahihain ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุณูŽุนููŠู’ุฏู ุงู„ุฎูุฏู’ุฑููŠู‘ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ู…ูŽู†ู’ ุฑูŽุฃูŽู‰ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ูƒูŽุฑุงู‹ ููŽู„ู’ูŠูุบูŽูŠู‘ูุฑู’ู‡ู ุจููŠูŽุฏูู‡ูุŒ ููŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุณุชูŽุทูุนู’ ููŽุจูู„ูุณูŽุงู†ูู‡ูุŒ ููŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุณุชูŽุทูุนู’ ููŽุจูู‚ูŽู„ู’ุจูู‡ู ูˆูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ุฃูŽุถู’ุนูŽูู ุงู„ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ู. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Saโ€™id Al-Khudri RA, ia berkata aku mendengar Rasulullah SAW bersabda Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya merubah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lisannya. Jika tidak mampu, maka dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemah iman. HR. Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู„ุงูŽ ุชูŽุญูŽุงุณูŽุฏููˆุงุŒ ูˆูŽู„ุงูŽุชูŽู†ูŽุงุฌูŽุดููˆุงุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽุจูŽุงุบูŽุถููˆุงุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ุชูŽุฏูŽุงุจูŽุฑููˆุงุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุจูุนู’ ุจูŽุนู’ุถููƒูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุจูŽูŠู’ุนู ุจูŽุนู’ุถูุŒ ูˆูŽูƒููˆู’ู†ููˆุง ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฅูุฎูˆูŽุงู†ุงู‹. ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุฃูŽุฎููˆ ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูุŒ ู„ุงูŽ ูŠูŽุธู’ู„ูู…ูู‡ูุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุฎุฐูู„ูู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽูƒู’ุฐูุจูู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุงูŠูŽุญู’ู‚ูุฑูู‡ู. ุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ู‡ูŽุงู‡ูู†ูŽุง -ูˆูŽูŠูุดููŠู’ุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุตูŽุฏู’ุฑูู‡ู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽ ู…ูŽุฑู‘ูŽุงุชู- ุจูุญูŽุณู’ุจู ุงู…ู’ุฑูู‰ุกู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฑู‘ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุญู’ู‚ูุฑูŽ ุฃูŽุฎูŽุงู‡ู ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽ. ูƒูู„ู‘ู ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ ุฏูŽู…ูู‡ู ูˆูŽู…ูŽุงู„ูู‡ู ูˆูŽุนูุฑู’ุถูู‡ูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abu Hurairah RA ia berkata Rasulullah SAW bersabda, โ€œJanganlah kalian saling mendengki, jangan saling tanajusy menyakiti dalam jual beli, jangan saling marah, jangan saling membelakangi, dan jangan saling menjual barang yang sedang ditawar saudaranya. Jadilah hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim menjadi saudara Muslim lainnya. Tidak boleh ia menzhaliminya, menelantarkannya, dan menghinanya. Takwa itu di sini โ€“beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kaliโ€“. Cukuplah berdosa seseorang jika ia menghina saudaranya yang Muslim. Setiap Muslim atas Muslim lainnya haram darahnya, hartanya, dan Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ู†ูŽูู‘ูŽุณูŽ ุนูŽู†ู’ ู…ูุคู’ู…ูู†ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุงุŒ ู†ูŽูู‘ูŽุณูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู‡ู ูƒูุฑู’ุจูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ูƒูุฑูŽุจู ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ู‚ููŠูŽุงู…ูŽุฉู. ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุณู‘ูŽุฑูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุนู’ุณูุฑูุŒ ูŠูŽุณู‘ูŽุฑูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู. ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽุชูŽุฑูŽ ู…ูุณู’ู„ูู…ุงู‹ ุณูŽุชูŽุฑูŽู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ุขุฎูุฑูŽุฉู. ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุงู„ุนูŽุจู’ุฏู ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ุนูŽุจู’ุฏู ูููŠ ุนูŽูˆู’ู†ู ุฃูŽุฎููŠู’ู‡ูDari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW bersabda Barangsiapa yang menghilangkan dari orang Mukmin kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia , maka Allah akan menghilangkan darinya kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari Kiamat. Barangsiapa yang memudahkan orang yang kesulitan, maka Allah akan mumudahkannya di dunia dan Akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hamba selagi dia menolong ุณูŽู„ูŽูƒูŽ ุทูŽุฑููŠู’ู‚ุงู‹ ูŠูŽู„ู’ุชูŽู…ูุณู ูููŠู’ู‡ู ุนูู„ู’ู…ุงู‹ ุณูŽู‡ู‘ูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ูŽู‡ู ุจูู‡ู ุทูŽุฑููŠู’ู‚ุงู‹ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุงุฌู’ุชูŽู…ูŽุนูŽ ู‚ูŽูˆู’ู…ูŒ ูููŠ ุจูŽูŠู’ุชู ู…ูู†ู’ ุจููŠููˆู’ุชู ุงู„ู„ู‡ู ูŠูŽุชู’ู„ููˆู’ู†ูŽ ูƒูุชูŽุงุจูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽูŠูŽุชูŽุฏูŽุงุฑูŽุณููˆู’ู†ูŽู‡ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ุฅูู„ู‘ูŽุง ู†ูŽุฒูŽู„ูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู ุงู„ุณู‘ูŽูƒููŠู’ู†ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุบูŽุดููŠูŽุชู’ู‡ูู…ู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุญูŽูู‘ูŽุชู’ู‡ูู…ู ุงู„ู’ู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุฉูุŒ ูˆูŽุฐูŽูƒูŽุฑูŽู‡ูู…ู ุงู„ู„ู‡ู ูููŠู’ู…ูŽู†ู’ ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุจูŽุทู‘ูŽุฃูŽ ุจูู‡ู ุนูŽู…ูŽู„ูู‡ู ู„ูŽู…ู’ ูŠูุณู’ุฑูุนู’ ุจู‡ู ู†ูŽุณูŽุจูู‡ู. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ ุจูู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽูู’ุธูDan barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Surga. Tidaklah berkumpul sekelompok orang di salah satu rumah Allah untuk membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya di antara mereka, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, rahmat meliputinya, para Malaikat mengelilinginya, dan Allah menyanjung namanya kepada Malaikat yang ada di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak akan bisa dikejar oleh nasabnya. HR. Muslim dengan lafadz ini ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ -ูููŠู’ู…ูŽุง ูŠูŽุฑู’ูˆููŠ ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุจู‘ูู‡ู ุชูŽุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ูˆูŽุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰-ุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูƒูŽุชูŽุจูŽ ุงู„ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽูŠุฆูŽุงุชูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุจูŽูŠู‘ูŽู†ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ููŽู…ูŽู†ู’ ู‡ูŽู…ู‘ูŽ ุจูุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู’ู‡ูŽุง ูƒูŽุชูŽุจูŽู‡ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูƒูŽุงู…ูู„ูŽุฉู‹ุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ู‡ูŽู…ู‘ูŽ ุจูู‡ูŽุง ููŽุนูŽู…ูู„ูŽู‡ูŽุง ูƒูŽุชูŽุจูŽู‡ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ู ุนูŽุดู’ุฑูŽ ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชู ุฅูู„ูŽู‰ ุณูŽุจู’ุนูู…ูุงุฆูŽุฉู ุถูุนู’ูู ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽุถู’ุนูŽุงูู ูƒูŽุซููŠู’ุฑูŽุฉูDari Ibnu Abbas RA, dari Rasulullah SAW tentang hadits yang beliau riwayatkan dari Rabb-nya Tabaraka wa Taโ€™ala. Beliau bersabda Sesungguhnya Allah menulis kebaikan-kebaikan dan keburukan-keburukan kemudian menjelaskannya. Barangsiapa yang berniat melakukan kebaikan lalu tidak mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat mengerjakan kebaikan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus lipat hingga perlipatan yang ู‡ูŽู…ู‘ูŽ ุจูุณูŽูŠู‘ูุฆูŽุฉู ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู’ู‡ูŽุง ูƒูŽุชูŽุจูŽู‡ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูƒูŽุงู…ูู„ูŽุฉู‹ุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ู‡ูŽู…ู‘ูŽ ุจูู‡ูŽุง ููŽุนูŽู…ูู„ูŽู‡ูŽุง ูƒูŽุชูŽุจูŽู‡ูŽุง ุงู„ู„ู‡ู ุณูŽูŠู‘ูุฆูŽุฉู‹ ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู‹. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ ูููŠ ุตูŽุญููŠู’ุญูŽูŠู’ู‡ูู…ูŽุง ุจูู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ุญูุฑููˆู’ููJika dia berniat melakukan keburukan lalu tidak jadi mengerjakannya, maka Allah menulis itu di sisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurna, dan jika dia berniat melakukan keburukan lalu mengerjakannya, maka Allah menulis itu sebagai satu keburukan. HR. Al-Bukhari. dan Muslim di kitab shahih keduanya dengan lafad ini ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽู†ู’ ุนูŽุงุฏูŽู‰ ู„ููŠ ูˆูŽู„ููŠู‘ุงู‹ ููŽู‚ูŽุฏู’ ุขุฐูŽู†ู’ุชูู‡ู ุจูุงู„ุญูŽุฑู’ุจู. ูˆูŽู…ูŽุง ุชูŽู‚ูŽุฑู‘ูŽุจูŽ ุฅูู„ูŽูŠู‘ูŽ ุนูŽุจู’ุฏููŠู’ ุจูุดูŽูŠู’ุกู ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽ ุฅูู„ูŽูŠู‘ูŽ ู…ูู…ู‘ูŽุง ุงูู’ุชูŽุฑูŽุถู’ุชู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูDari Abu Hurairah RA berkata Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya Allah Taโ€™ala berfirman, Barangsiapa yang menyakiti waliku, maka Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang paling Aku cintai selain apa yang Aku wajibkan ูŠูŽุฒูŽุงู„ู ุนูŽุจู’ุฏููŠู’ ูŠูŽุชูŽู‚ูŽุฑู‘ูŽุจู ุฅูู„ูŽูŠู‘ูŽ ุจูุงู„ู†ู‘ูŽูˆูŽุงููู„ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฃูุญูุจู‘ูŽู‡ูุŒ ููŽุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุญู’ุจูŽุจู’ุชูู‡ู ูƒูู†ู’ุชู ุณูŽู…ู’ุนูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽุณู’ู…ูŽุนู ุจูู‡ูุŒ ูˆูŽุจูŽุตูŽุฑูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูุจู’ุตูุฑู ุจูู‡ูุŒ ูˆูŽูŠูŽุฏูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ูŠูŽุจู’ุทูุดู ุจูู‡ูŽุงุŒ ูˆูŽุฑูุฌู’ู„ูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุชููŠ ูŠูŽู…ู’ุดููŠ ุจูู‡ูŽุง. ูˆูŽู„ูŽุฆูู†ู’ ุณูŽุฃูŽู„ูŽู†ููŠ ู„ูŽุฃูุนู’ุทููŠูŽู†ู‘ูŽู‡ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุฆูู†ู’ ุงุณู’ุชูŽุนูŽุงุฐูŽู†ููŠ ู„ูŽุฃูุนููŠู’ุฐูŽู†ู‘ูŽู‡ู. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ูHamba-Ku senantiasa mendekat kepada-Ku dengan sunnah-sunnah sampai Aku mencintainya. Apabila aku telah mencintainya, Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang ia gunakan untuk memukul, dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku, pasti aku beri. Jika dia meminta perlindungan kepada-Ku pasti aku lindungi. HR. Al-Bukhari ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุชูŽุฌูŽุงูˆูŽุฒูŽ ู„ููŠ ุนูŽู†ู’ ุฃูู…ู‘ูŽุชููŠ ุงู„ุฎูŽุทูŽุฃูŽ ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูุณู’ูŠูŽุงู†ูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ุงุณู’ุชููƒู’ุฑูู‡ููˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูยป ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงุจู’ู†ู ู…ูŽุงุฌูŽู‡ู’ ูˆูŽุงู„ุจูŽูŠู’ู‡ูŽู‚ููŠู‘ู ูˆูŽุบูŽูŠู’ุฑูู‡ูู…ูŽุงDari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda Sesungguhnya Allah mengampuni umatku untuku kekeliruan, lupa, dan apa yang dipaksakan kepadanya. Hadits hasan, HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi dan lainnya ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุฎูŽุฐูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ุจูู…ูŽู†ู’ูƒูุจูŽูŠู‘ูŽุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูู†ู’ ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽูƒูŽ ุบูŽุฑููŠู’ุจูŒ ุฃูŽูˆู’ ุนูŽุงุจูุฑู ุณูŽุจููŠู’ู„ููˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽู…ู’ุณูŽูŠู’ุชูŽ ููŽู„ูŽุง ุชูŽู†ู’ุชูŽุธูุฑู ุงู„ุตู‘ูŽุจูŽุงุญูŽุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุตู’ุจูŽุญู’ุชูŽ ููŽู„ูŽุง ุชูŽู†ู’ุชูŽุธูุฑู ุงู„ู…ูŽุณูŽุงุกูŽ. ูˆูŽุฎูุฐู’ ู…ูู†ู’ ุตูุญู‘ูŽุชููƒูŽ ู„ูู…ูŽุฑูŽุถููƒูŽุŒ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุญูŽูŠูŽุงุชููƒูŽ ู„ูู…ูŽูˆู’ุชููƒูŽ. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ูDari Ibnu Umar RA ia berkata Rasulullah SAW memegang kedua pundakku, lalu bersabda Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang Umar RA berkata Jika kamu memasuki sore hari, maka jangan menunggu pagi hari. Jika kamu memasuki pagi hari, maka jangan menunggu sore hari. Manfaatkanlah sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu. HR. Al-Bukhari ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ุจู’ู†ู ุงู„ุนูŽุงุตู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ู„ุงูŽูŠูุคู’ู…ูู†ู ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽูƒููˆู†ูŽ ู‡ูŽูˆูŽุงู‡ู ุชูŽุจูŽุนุงู‹ ู„ูู…ูŽุง ุฌูุฆู’ุชู ุจูู‡ู. ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุตูŽุญููŠู’ุญูŒ ุฑููˆู‘ููŠู’ู†ูŽุงู‡ู ูููŠ ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ุญูุฌู‘ูŽุฉู ุจูุฅูุณู’ู†ูŽุงุฏู ุตูŽุญููŠู’ุญูDari Abu Muhammad Abdullah bin Amr bin Ash RA ia berkata Rasulullah SAW bersabda Tidak beriman seorang dari kalian hingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa. Hadits hasan shahih, kami meriwayatkannya dari kitab Al-Hujjah dengan sanad shahih ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู†ูŽุณู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ูŠูŽุง ุงุจู’ู†ูŽ ุขุฏูŽู…ูŽ! ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู…ูŽุง ุฏูŽุนูŽูˆุชูŽู†ููŠ ูˆูŽุฑูŽุฌูŽูˆู’ุชูŽู†ููŠ ุบูŽููŽุฑู’ุชู ู„ูŽูƒูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ู…ูู†ู’ูƒูŽ ูˆูŽู„ูŽุง ุฃูุจูŽุงู„ููŠ. ูŠูŽุง ุงุจู’ู†ูŽ ุขุฏูŽู…ูŽ! ู„ูŽูˆ ุจูŽู„ูŽุบูŽุชู’ ุฐูู†ููˆุจููƒูŽ ุนูŽู†ูŽุงู†ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู ุซูู…ู‘ูŽ ุงุณู’ุชูŽุบู’ููŽุฑู’ุชูŽู†ููŠ ุบูŽููŽุฑู’ุชู ู„ูŽูƒูŽ. ูŠูŽุง ุงุจู’ู†ูŽ ุขุฏูŽู…ูŽ! ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ู„ูŽูˆ ุฃูŽุชูŽูŠู’ุชูŽู†ููŠ ุจูู‚ูุฑูŽุงุจู ุงู„ุฃูŽุฑู’ุถู ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุง ุซูู…ู‘ูŽ ู„ูŽู‚ููŠู’ุชูŽู†ููŠ ู„ุงูŽ ุชูุดู’ุฑููƒู ุจููŠ ุดูŽูŠู’ุฆุงู‹ ู„ูŽุฃูŽุชูŽูŠู’ุชููƒูŽ ุจูู‚ูุฑูŽุงุจูู‡ูŽุง ู…ูŽุบู’ููุฑูŽุฉู‹. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠู‘ู ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒDari Anas bin Malik RA, ia berkata aku mendengar Rasulullah SAW bersabda Allah Tabarak wa Taโ€™ala berfirman Hai anak Adam! Sesungguhnya selagi engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni dosa yang ada padamu dan aku tidak peduli. Hai anak Adam! Seandainya dosa-dosamu sampai ujung langit, kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni. Hai anak Adam! Seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menemui-Ku tanpa menyekutukan-Ku dengan apapun, pasti Aku akan menemuimu dengan sepenuh bumi ampunan. HR. At-Tirmidzi dan berkata, hadits hasan shahih. ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ุฃูŽู„ู’ุญูู‚ููˆุง ุงู„ู’ููŽุฑูŽุงุฆูุถูŽ ุจูุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ูŽุงุŒ ููŽู…ูŽุง ุฃูŽุจู’ู‚ูŽุชู ุงู„ููŽุฑูŽุงุฆูุถู ููŽู„ูุฃูŽูˆู’ู„ูŽู‰ ุฑูŽุฌูู„ู ุฐูŽูƒูŽุฑู. ุฎูŽุฑู‘ูŽุฌูŽู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma, ia berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda Berikanlah warisan kepada orang yang berhak. Jika masih ada sisa, maka diberikan kepada laki-laki yang paling dekat dengan mayit. HR. Al-Bukhari dan Muslim ุนูŽู†ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุงุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุถูŽุงุนูŽุฉู ุชูุญูŽุฑู‘ูู…ู ู…ูŽุง ุชูุญูŽุฑู‘ูู…ู ุงู„ู’ูˆูู„ุงูŽุฏูŽุฉูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Aisyah RA, dari Nabi SAW bersabda Susuan bisa menjadikan mahrom seperti halnya kelahiran. HR. Al-Bukhari dan Muslim ุนูŽู†ู’ ุฌูŽุงุจูุฑู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุณูŽู…ูุนูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ุนูŽุงู…ูŽ ุงู„ู’ููŽุชู’ุญู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุจูู…ูŽูƒู‘ูŽุฉูŽ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูŽู‡ู ุญูŽุฑู‘ูŽู…ูŽ ุจูŽูŠู’ุนูŽ ุงู„ู’ุฎูŽู…ู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽูŠู’ุชูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ุฎูู†ู’ุฒููŠู’ุฑู ูˆูŽุงู„ุฃูŽุตู’ู†ูŽุงู…ูDari Jabir bin Abdillah RA dia mendengar Rasulullah SAW berkata di Mekkah pada tahun Fathu Makkah โ€œSesungguhnya Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan jual beli khamr, bangkai, babi dan berhalaููŽู‚ููŠู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ุฃูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชูŽ ุดูุญููˆู…ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽูŠู’ุชูŽุฉูุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูุทู’ู„ูŽู‰ ุจูู‡ูŽุง ุงู„ุณู‘ูููู†ูุŒ ูˆูŽูŠูุฏู’ู‡ูŽู†ู ุจูู‡ูŽุง ุงู„ู’ุฌูู„ููˆุฏูุŒ ูˆูŽูŠูŽุณู’ุชูŽุตู’ุจูุญู ุจูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽุŒ ู‡ููˆูŽ ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒยป ุซูู…ู‘ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู‚ูŽุงุชูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ู’ูŠูŽู‡ููˆุฏูŽุŒ ุฅู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽุฑู‘ูŽู…ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู ุงู„ุดู‘ูุญููˆู…ูŽุŒ ููŽุฃูŽุฌู’ู…ูŽู„ููˆู‡ูุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุจูŽุงุนููˆู‡ูุŒ ููŽุฃูŽูƒูŽู„ููˆุง ุซูŽู…ูŽู†ูŽู‡ูยป ุฎูŽุฑู‘ูŽุฌูŽู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDikatakan kepada beliau โ€œWahai Rasulullah, bagaimana dengan lemak bangkai, karena ia digunakan untuk cat perahu-perahu, digunakan untuk meminyaki kulit, dan dimanfaatkan manusia untuk minyak lentera?โ€ Rasulullah berkata โ€œTidak boleh, ia haram.โ€ Kemudian Rasulullah bersabda setelah itu โ€œSemoga Allah membinasakan Yahudi, sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas mereka lemak bangkai kemudian mereka cairkan serta mereka jual dan mereka memakan hasil penjualannya. HR. Al-Bukhari dan Muslim ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ุจูุฑู’ุฏูŽุฉูŽุŒ ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู’ู‡ู -ุฃูŽุจููŠ ู…ููˆู’ุณูŽู‰ ุงู„ุฃูŽุดู’ุนูŽุฑููŠู‘ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู- ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ๏ทบ ุจูŽุนูŽุซูŽู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ูŠูŽู…ูŽู†ูุŒ ูุณูŽุฃูŽู„ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุดู’ุฑูŽุจูŽุฉู ุชูุตู’ู†ูŽุนู ุจูู‡ูŽุงุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูˆูŽู…ูŽุง ู‡ููŠูŽุŸยป ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุจูุชู’ุนู ูˆูŽุงู„ู…ูุฑู’ุฒูุŒ -ููŽู‚ููŠู’ู„ูŽ ู„ูุฃูŽุจููŠ ุจูุฑู’ุฏูŽุฉูŽ ูˆู…ุง ุงู„ุจูุชู’ุนูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู†ูŽุจููŠู’ุฐู ุงู„ุนูŽุณูŽู„ูุŒ ูˆูŽุงู„ู…ูุฑู’ุฒู ู†ูŽุจููŠู’ุฐู ุงู„ุดู‘ูŽุนููŠู’ุฑูยญ-ุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูู„ู‘ู ู…ูุณู’ูƒูุฑู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒยป ุฎูŽุฑู‘ูŽุฌูŽู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ูDari Abu Burdah dari bapaknya yakni Abu Musa Al- Asyโ€™ari RA, bahwa Nabi SAW mengutusnya ke Yaman dan ia bertanya kepada beliau tentang minuman yang dibuat di Yaman. Beliau bertanya Apa itu? Abu Musa berkata Bitโ€™u dan Mizru. Ditanyakan kepada Abu Burdah โ€œApa itu Bitโ€™u?โ€ Dia menjawab Endapan madu dan adapun Mizru adalah endapan gandum. Maka Rasulullah bersabda Semua yang memabukkan adalah haram. HR. Al-Bukhari ุนูŽู†ู ุงู„ู…ูู‚ู’ุฏูŽุงู…ู ุจู’ู†ู ู…ูŽุนู’ุฏููŠ ูƒูŽุฑูุจูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ๏ทบ ูŠูŽู‚ููˆู„ู ู…ูŽุง ู…ูŽู„ูŽุฃูŽ ุขุฏูŽู…ููŠู‘ูŒ ูˆูุนูŽุงุกู‹ ุดูŽุฑู‘ู‹ุง ู…ูู†ู’ ุจูŽุทู’ู†ูุŒ ุจูุญูŽุณู’ุจู ุงุจู’ู†ู ุขุฏูŽู…ูŽ ุฃูŽูƒูŽู„ูŽุงุชูŒ ูŠูู‚ูู…ู’ู†ูŽ ุตูู„ู’ุจูŽู‡ูุŒ ููŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูŽุง ู…ูŽุญูŽุงู„ูŽุฉูŽุŒ ููŽุซูู„ูุซูŒ ู„ูุทูŽุนูŽุงู…ูู‡ูุŒ ูˆูŽุซูู„ูุซูŒ ู„ูุดูŽุฑูŽุงุจูู‡ูุŒ ูˆูŽุซูู„ูุซูŒ ู„ูู†ูŽููŽุณูู‡ูยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุฅูู…ูŽุงู…ู ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠู‘ู ูˆูŽุงุจู’ู†ู ู…ูŽุงุฌูŽู‡ู’ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠู‘ู ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒDari Miqdam bin Maโ€™di Karib RA aku mendengar Rasulullah SAW berkata Tidaklah seorang anak Adam memenuhi satu tempat yang lebih jelek dari memenuhi perutnya. Cukuplah bagi anak Adam makanan yang bisa menegakkan tulang punggungnya, jika harus lebih dari itu maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya. HR. Imam Ahmad At-Tirmidzi Ibnu Majah dan At-Tirmidzi berkata hadits hasan ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุงุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุฑู’ุจูŽุนูŒ ู…ูŽู†ู’ ูƒูู†ู‘ูŽ ูููŠู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ู…ูู†ูŽุงููู‚ู‹ุงุŒ ูˆูŽุฅูู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ุฎูŽุตู’ู„ุฉูŒ ู…ูู†ู’ู‡ูู†ู‘ูŽ ูููŠู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ูููŠู‡ู ุฎูŽุตู’ู„ูŽุฉูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูููŽุงู‚ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽุฏูŽุนูŽู‡ูŽุง ู…ูŽู†ู’ ุฅูุฐูŽุง ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽ ูƒูŽุฐูŽุจูŽุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ูˆูŽุนูŽุฏูŽ ุฃูŽุฎู’ู„ูŽููŽุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุฎูŽุงุตูŽู…ูŽ ููŽุฌูŽุฑูŽุŒ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุนูŽุงู‡ูŽุฏูŽ ุบูŽุฏูŽุฑูŽยป ุฎูŽุฑู‘ูŽุฌูŽู‡ู ุงู„ุจูุฎูŽุงุฑููŠู‘ู ูˆูŽู…ูุณู’ู„ูู…ูŒDari Abdullah bin Amr RA, dari Nabi SAW bersabda โ€œEmpat perkara, barangsiapa yang ada padanya keempat perkara tersebut maka ia munafik. Jika ada padanya satu diantara perangai tersebut berarti ada padanya satu perangai kemunafikan sampai mau meninggalkannya 1 seorang yang jika bicara dusta, 2 jika membuat janji tidak menepatinya, 3 jika berselisih melampui batas, dan 4 jika melakukan perjanjian mengkhianatinya. HR. Al-Bukhari dan Muslim ุนูŽู†ู’ ุนูู…ูŽุฑูŽ ุจู’ู†ู ุงู„ุฎูŽุทู‘ูŽุงุจู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ๏ทบ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽูˆู’ ุฃูŽู†ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽูˆูŽูƒู‘ูŽู„ููˆู’ู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูŽูˆูŽูƒู‘ูู„ูู‡ูุŒ ู„ูŽุฑูŽุฒูŽู‚ูŽูƒูู…ู’ ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽุฑู’ุฒูู‚ู ุงู„ุทู‘ูŽูŠุฑูŽุŒ ุชูŽุบู’ุฏููˆ ุฎูู…ูŽุงุตู‹ุงุŒ ูˆูŽุชูŽุฑููˆุญู ุจูุทูŽุงู†ู‹ุงยป ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุงู„ุฅูู…ูŽุงู…ู ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏู ูˆูŽุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠู‘ู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽุณูŽุงุฆููŠู‘ู ูˆูŽุงุจู’ู†ู ู…ูŽุงุฌูŽู‡ู’ุŒ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุชู‘ูุฑู’ู…ูุฐููŠู‘ู ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุตูŽุญููŠู’ุญูŒDari Umar bin Khaththab RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda Jika kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal niscaya Allah akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana memberi rezeki kepada burung. Ia keluar di pagi hari dalam keadaan lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang. HR. Imam Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasai, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi berkata hadits shahih ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุจูุณู’ุฑู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุชูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ๏ทบ ุฑูŽุฌูู„ูŒุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽ ุดูŽุฑูŽุงุฆูุนูŽ ุงู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ู ู‚ูŽุฏู’ ูƒูŽุซูุฑูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุงุŒ ููŽุจูŽุงุจูŒ ู†ูŽุชูŽู…ูŽุณู‘ูŽูƒู ุจูู‡ู ุฌูŽุงู…ูุนูŒุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ูŠูŽุฒูŽุงู„ู ู„ูุณูŽุงู†ููƒูŽ ุฑูŽุทู’ุจู‹ุง ู…ูู†ู’ ุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุฒู‘ูŽ ูˆูŽุฌูŽู„ู‘ูŽยป ุฎูŽุฑู‘ูŽุฌูŽู‡ู ุงู„ุฅูู…ูŽุงู…ู ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏู ุจูู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽูู’ุธูDari Abdullah bin Busr RA, ia berkata datang seorang laki-laki lalu berkata โ€œWahai Rasulullah, syariat Islam itu terasa banyak bagiku, maka ajarilah aku satu bab yang yang akan kupegang teguh?โ€ Beliau bersabda Lisanmu selalu berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla. HR. Imam Ahmad dengan lafad ini Pondok Tahfizh Plus IT Abu Dzar ไธ‹่ผ‰ Hadits Arbain an Nawawi ้›ป่…ฆ็‰ˆ ๅฐๆ–ผ้‚ฃไบ›็œŸๆญฃๆƒณ่ฆๅฏฆ่ธๅ…ˆ็Ÿฅ็š„่–่กŒ -shallallahu'alaihi wasallam- ็š„ไบบไพ†่ชช๏ผŒ้€™ๅ€‹ๆ‡‰็”จ็จ‹ๅบ็›กๅฏ่ƒฝ็ฐกๅ–ฎ๏ผŒๅฎƒๅพˆ่ผ•๏ผŒไฝ†ๆœ‰ๅทจๅคง็š„ๅ›žๅ ฑ๏ผŒไธฆ่ฉฆๅœ– istiqomah ไฟๆŒๅฎƒใ€‚ ๅธŒๆœ›้€š้Žๆˆ‘่ฃฝไฝœ็š„ Dhikr Morning Evening ๆ‡‰็”จ็จ‹ๅบ๏ผŒ็”จๆˆถๅฏไปฅๆทปๅŠ ๅˆฐไป–ๅ€‘็š„ไผŠๆ–ฏ่˜ญๆ‡‰็”จ็จ‹ๅบ้›†ๅˆไธญ๏ผŒไธฆไฝฟไป–ๅ€‘ๆ›ดๅฎนๆ˜“็ทด็ฟ’ไป–ๅ€‘็š„ syar'i ็ฟ’ไฟ—ใ€‚ ๆˆ‘ๅธŒๆœ›ๆˆ‘ๅ€‘ๆ‰€ๅš็š„ๅฐๅ…จไธ–็•Œ็š„็ฉ†ๆ–ฏๆž—้ƒฝๆœ‰็”จ๏ผŒๅฐคๅ…ถๆ˜ฏๅฐๆˆ‘ๅ€‘่‡ชๅทฑ๏ผŒไธฆไฝฟๆˆ‘ๅ€‘ๆ‰€ๆœ‰็š„ๅ–„่กŒๆˆ็‚บไพ†ไธ–็š„่ฒ ๆ“”ใ€‚้˜ฟๅ€‘๏ผ Barakallahu fiikumใ€‚ Shukron wa jazaakumullaahu khairan๏ผ ็ฆ็“ฆ่Œฒ Tahfizh Plus IT Pondok Santri Abu Dzar ๅฑ•้–‹ ไป€้บผๆ˜ฏใ€ŠHadits Arbain an Nawawiใ€‹้›ป่…ฆ็‰ˆ ๅฑ•้–‹ ็”จ้›ท้›ปๆจกๆ“ฌๅ™จๅฎ‰ๅ…จๅ—Ž ๅฑ•้–‹ ๅฏไปฅไธ้€้Žๅฎ‰ๅ“ๆจกๆ“ฌๅ™จๅœจ้›ป่…ฆไธŠ็ŽฉHadits Arbain an Nawawiๅ— ๅฑ•้–‹ ๆšข็Žฉใ€ŠHadits Arbain an Nawawiใ€‹้›ป่…ฆ็‰ˆ็š„WINDOWS้›ป่…ฆ้…ๅ‚™ ๅฑ•้–‹ ๅฆ‚ไฝ•ๅœจ้›ป่…ฆไธŠไธ‹่ผ‰็ŽฉHadits Arbain an Nawawi ๅฑ•้–‹ Hadits Arbain an Nawawi็š„ๅŒ้กžๅž‹ๆ‡‰็”จ ๆŸฅ็œ‹ๆ›ดๅคš ๆœ€ๆ–ฐๆ‡‰็”จ ้›ฒ็ซฏๅฎ‰ๅ“ๆ‰‹ๆฉŸ๏ผŒ24H้›ข็ทšๆŽ›ๆฉŸ๏ผ ็žญ่งฃ่ฉณๆƒ… ๏ปฟDownload Hadits Arbain Nawawi โ€“ Kumpulan matan syarah kitab hadits Arbain lengkap dengan tulisan arab dan terjemahannya dalam bentuk ebook pdf dan mp3 siap untuk sobat download sebagai referensi pembelajaran dengan metode audio. Selain audio arbain nawawi, sobat bisa mempelajari beberapa audio bermanfaat lainnya seperti mp3 asmaul husna, mp3 sholawat nariyah atau mp3 sholawat tarhim pada postingan kami yang lalu. Untuk file PDF dari hadits ini bisa sobat download kemudian anda cetak atau print, untuk file PDF hadis Arbain Nawawi kami sudah melengkap dengan 2 jenis file, ada yang hanya bertuliskan tulisan Arab dan ada yang bertuliskan tulisan Arab lengkap dengan terjemahannya. Salah satu kitab hadits yang cukup familiar atau terkenal dan banyak di pelajari oleh kaum mukmin di negara Indonesia adalah kitab hadits yang dibuat oleh Al Imam Muhyiddin An-Nawawi atau lebih dikenal dengan Imam Nawawi, kitab tersebut adalah kitab Arbain Nawawi. Kenapa disebut dengan Arbain Nawawi ? karena dalam kitab ini berisikan kumpulan hadits yang jumlahnya 42, dan Arbain dalam bahasa Indonesia memiliki arti empat puluh empat puluhan. Kitab ini merupakan kitab yang sangat mudah untuk di bawa karena ukurannya yang sangat tipis sehingga banyak dari penghafal hadits terutama para santri yang menggunakan kitab ini untuk dihafalkan terlebih dahulu sebelum mereka menghafal pada kitab-kitab hadits yang lebih besar dan banyak isinya. Dan dalam kitab hadits Arbain ini berisikan hadits hadits penting seperti rukun islam dan rukun iman yang di dalamnya terdapat Asmaul Husna, dan permulaan hadits ini berisikan tentang inti dari niat dalam beribadah kepada Allah Taโ€™ala yang bunyinya โ€œsetiap amal bergantung pada niatnyaโ€ฆโ€. Baik, langsung saja kita menuju daftar dari hadits ini, berikut ini ulasan selengkapnya. Download Mp3 Hadist Arbaโ€™in Nawawiyah 42 haditsHadits Arbain Full Pdf Download Mp3 Hadist Arbaโ€™in Nawawiyah 42 hadits Baik teman teman semuanya, kami disini akan menguraikan satu persatu dari setiap hadits karya Imam Nawawi ini, berikut ini daftarnya. Ke 01 Download Ke 02 Download Ke 03 Download Ke 04 Download Ke 05 Download Ke 06 Download Ke 07 Download Ke 08 Download Ke 09 Download Ke 10 Download Ke 11 Download Ke 12 Download Ke 13 Download Ke 14 Download Ke 15 Download Ke 16 Download Ke 17 Download Ke 18 Download Ke 19 Download Ke 20 Download Ke 21 Download Ke 22 Download Ke 23 Download Ke 24 Download Ke 25 Download Ke 26 Download Ke 27 Download Ke 28 Download Ke 29 Download Ke 30 Download Ke 31 Download Ke 32 Download Ke 33 Download Ke 34 Download Ke 35 Download Ke 36 Download Ke 37 Download Ke 38 Download Ke 39 Download Ke 40 Download Ke 41 Download Ke 42 Download Untuk sobat yang ingin mendownload semua mp3 diatas, kami sudah mempersiapkan file kompresnya yakni file Winrar Zip Archive. Berikut ini keterangan selengkapnya. Judul Hadits Arbain File Type Winrar Zip Archive Ukuran 29,2 MB Isi 42 Audio Link Hadits Kemdian mari kita lanjutkan menuju pembahasan hadiS Arbain Nawawi dalam bentuk file PDF, berikut ulasannya untuk anda. Hadits Arbain Full Pdf Untuk sobat yang ingin mempelajari dalam bentuk tulisan, berikut ini kami memiliki 2 jenis file PDF dari hadis Arbain Nawawi, berikut keterangan selengkapnya. Judul Hadis Arbain Nawawi Arab File Type Pdf Ukuran File 307 Kb Link Hadits Arbain Tulisan Judul Hadis Arbain Nawawi Dan Terjemahannya File Type Pdf Ukuran File 473 Kb Link Hadis Arbain Nawawi Dan Sampai disini dulu perjumpaan kita kali ini sobat semua, semoga apa yang sudah dibagikan bisa diambil ilmu yang bermanfaat di dalamnya, dan semoga sobat bisa bertambah semangat lagi dalam menuntut ilmu agama islam. Hadits Arbain Ke 5 โ€“ Hadits Tentang Bidโ€™ah merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Anas Burhanuddin, dalam pembahasan Al-Arbaโ€™in An-Nawawiyah ุงู„ุฃุฑุจุนูˆู† ุงู„ู†ูˆูˆูŠุฉ atau kitab Hadits Arbain Nawawi Karya Imam Nawawi rahimahullahu taโ€™ala. Kajian ini disampaikan pada 21 Jumadal Akhirah 1440 H / 26 Februari 2019 M. Status Program Kajian Kitab Hadits Arbain Nawawi Status program kajian Hadits Arbain Nawawi AKTIF. Mari simak program kajian ilmiah ini di Radio Rodja 756AM dan Rodja TV setiap Selasa sore pekan ke-2 dan pekan ke-4, pukul 1630 - 1800 WIB. Download juga kajian sebelumnya Hadits Arbain Ke 4 โ€“ Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfudz Ceramah Agama Islam Tentang Hadits Arbain Ke 5 โ€“ Hadits Tentang Bidโ€™ah Kajian kali ini membahas hadits arbain ke 5. ุนูŽู†ู’ ุฃูู…ู‘ู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ุฃูู…ู‘ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ุฏูŽุซูŽ ูููŠ ุฃูŽู…ู’ุฑูู†ูŽุง ู‡ูŽุฐูŽุง ู…ูŽุง ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ุฑูŽุฏู‘ูŒ. [ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆู…ุณู„ู… ูˆููŠ ุฑูˆุงูŠุฉ ู„ู…ุณู„ู… ู…ูŽู†ู’ ุนูŽู…ูู„ูŽ ุนูŽู…ูŽู„ุงู‹ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฃูŽู…ู’ุฑูู†ูŽุง ููŽู‡ููˆูŽ ุฑูŽุฏู‘ูŒ ] โ€œDari Ummul Muโ€™minin; Ummu Abdillah; Aisyah Radhiyallahu Anha dia berkata Rasulullah Shallallahu โ€™Alaihi wa Sallam bersabda โ€œSiapa yang mengada-ada dalam urusan agama kami ini yang bukan bagian darinya, maka dia tertolak.โ€ Riwayat Bukhari dan Muslim, dalam riwayat Muslim disebutkan โ€œSiapa yang melakukan suatu amalan yang tidak ada contohnya dari kami, maka dia tertolak.โ€ Hadits ini adalah hadits yang kelima dari rangkaian 42 hadits Al-Arbaโ€™in An-Nawawiyah ุงู„ุฃุฑุจุนูˆู† ุงู„ู†ูˆูˆูŠุฉ. Hadits ini diriwayatkan oleh Ummul Muโ€™minin Aisyah Radhiyallahu Anha. Semua istri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah ibunda kita. ูˆูŽุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌูู‡ู ุฃูู…ู‘ูŽู‡ูŽุงุชูู‡ูู…ู’ โ€œdan istri-istri beliau adalah ibunda bagi mereka orang-orang yang beriman.โ€ Kunyah beliau adalah Ummu Abdillah. Beliau adalah putri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu Anhu. Jadi putrinya Sahabat, ayahandanya juga Sahabat. Putrinya adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dari kalangan wanita sementara ayahandanya adalah orang yang paling dicintai oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dari kalangan pria. Beliau dinikahi oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam pada tahun ke 2 Hijriyah saat usianya masih sangat belia. Dan ada hikmah besar dibalik pernikahan beliau dengan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam saat usia beliau masih sangat muda. Yaitu beliau punya usia yang panjang bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, kemudian juga usia yang panjang untuk menyampaikan ilmu yang telah beliau serap dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sehingga Al-Hakim Rahimahullahu Taโ€™ala mengatakan bahwasanya seperempat ilmu agama Islam atau hukum agama Islam ini diriwayatkan oleh Aisyah Radhiyallahu Anha. Disebutkan bahwasanya beliau meriwayatkan lebih dari hadits. Dan ini menunjukkan peran kaum wanita dalam mendakwahkan Islam ini. Mereka punya jasa yang besar, mereka punya peran yang konkrit dan sangat berarti untuk dakwah Islam. Dan diriwayatkan bahwasannya para Sahabat Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam yang lain banyak merujuk kepada beliau, banyak bertanya kepada beliau. Dan kalau mereka merujuk kepada beliau, maka mereka mendapatkan jawabannya pada beliau karena ilmu beliau yang sangat dalam. Dan beliau meninggal pada tahun 58 Hijriyah. Dalam hadits ini Aisyah Radhiyallahu Anha meriwayatkan bahwasannya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญู’ุฏูŽุซูŽ ูููŠ ุฃูŽู…ู’ุฑูู†ูŽุง ู‡ูŽุฐูŽุง ู…ูŽุง ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ููŽู‡ููˆูŽ ุฑูŽุฏู‘ูŒ โ€œBarangsiapa yang menciptakan dalam perkara kami ini apa-apa yang bukan merupakan bagian darinya, maka hal tersebut ditolak.โ€ Ini adalah sebuah hadits yang agung, dan dihadits yang pertama dahulu kita sudah sebutkan bahwasannya Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullahu Taโ€™ala mengatakan bahwasanya pokok ajaran Islam itu terbangun diatas tiga hadits; Pertama, hadits Innamal Aโ€™malu Binniat. Hadits Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu yang merupakan hadits pertama dalam Arbain Nawawi. Kedua, hadits Aisyah Radhiyallahu Anha ini yang merupakan hadits ke-5 dalam Arbain Nawawi. Sedangkan yang ketiga adalah hadits An-Nuโ€™man bin Basyir ุญูŽู„ูŽุงู„ูŒ ุจูŽูŠู‘ูู†ูŒ ูˆูŽุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ ุจูŽูŠู‘ูู†ูŒ ูˆูŽุดูุจูู‡ูŽุงุชูŒ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูŽู†ู’ ุชูŽุฑูŽูƒูŽ ุงู„ุดู‘ูุจูู‡ูŽุงุชู ููŽู‡ููˆูŽ ู„ูู„ู’ุญูŽุฑูŽุงู…ู ุฃูŽุชู’ุฑูŽูƒู ูˆูŽู…ูŽุญูŽุงุฑูู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุญูู…ู‹ู‰ ููŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุฑู’ุชูŽุนูŽ ุญูŽูˆู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุญูู…ูŽู‰ ูƒูŽุงู†ูŽ ู‚ูŽู…ูู†ู‹ุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฑู’ุชูŽุนูŽ ูููŠู‡ู โ€œYang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas, sedangkan syubhat berada diantara keduanya. Barangsiapa meninggalkan syubhat, berarti terhadap yang haram ia akan lebih menjauh. Dan hal-hal yg diharamkan Allah adalah daerah terlarang, maka siapa yang mengembalakan ternak di sekitar daerah terlarang, sangat mungkin ia akan memasukinya.โ€ HR. Ahmad Dan hadits An-Nuโ€™man bin Basyir ini adalah hadits yang ke-6. Insyaallah kita akan bahas pada pertemuan selanjutnya. Kata Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullahu Taโ€™ala, pokok-pokok ajaran Islam terbangun diatas tiga perkara ini. Sebagian ulama yang menyebutkan bahwasannya hadits Umar bin Khattab, Innamal Aโ€™malu Binniyat adalah timbangan amalan-amalan batin. Itu adalah parameter untuk amalan-amalan hati. Sedangkan hadits Aisyah Radhiyallahu Anha ini adalah timbangan untuk amalan-amalan yang lahir. Bagaimana kita menilainya? Kalau dia baik maka dia tentu sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dan kalau dia buruk, maka parameternya adalah dia dilakukan dengan cara yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Hadits Umar bin Khattab Radhiyallahu Anhu Innamal Aโ€™malu Binniyat, kembalinya kepada syahadat Laa Ilaaha Illallah. Sedangkan hadits Aisyah ini, dia kembali kepada syahadat yang kedua. Persaksian kita bahwasanya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Jadi, kandungan dua hadits ini kembali kepada dua syahadat yang merupakan gerbang kita masuk ke dalam Islam. Syahadat yang pertama mempunyai konsekuensi bahwa kita tidak boleh memberikan Ibadah kepada selain Allah Subhanahu wa Taโ€™ala. Kita tidak boleh beribadah kecuali hanya karena Allah Subhanahu wa Taโ€™ala. Sementara hadits yang kedua, yakni hadits Aisyah yang sekarang kita akan membahasnya ini, dia kembali kepada syahadat yang kedua. Konsekuensinya adalah kita mengimani apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, mengerjakan apa yang beliau perintahkan semampu kita, meninggalkan semua laranganNya, dan kita tidak boleh beribadah kecuali dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Banyak diantara kita yang sudah paham dengan konsekuensi yang pertama. Menerima kabar-kabar yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam atau mengerjakan perintah-perintah yang beliau berikan semampu kita dan meninggalkan semua larangannya. Tapi juga diantara umat Islam yang belum memahami konsekuensi yang ke-4, yaitu bahwasanya kita tidak boleh beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taโ€™ala kecuali dengan cara yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dalam hadits Aisyah ini, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam menjelaskan tentang hal ini. Beliau menjelaskan bahwasanya sebuah ibadah tidak boleh dikerjakan kecuali dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dan kalau sampai kita mengerjakan ibadah-ibadah itu dengan cara yang tidak pernah diajarkan oleh beliau, maka ibadah tersebut ditolak oleh Allah Subhanahu wa Taโ€™ala. Karenanya para ulama menyimpulkan dari berbagai keterangan dan dalil bahwasannya dua hal ini adalah syarat diterimanya amalan kita. Kalau kita ingin ibadah kita diterima oleh Allah Subhanahu wa Taโ€™ala, kalau kita berharap amalan kita bernilai pahala disisi Allah Subhanahu wa Taโ€™ala, maka wujudkan dua syarat ini; yang pertama adalah mengerjakannya dengan ikhlas karena Allah Subhanahu wa Taโ€™ala, sedangkan yang kedua adalah menjalankan yang sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Kalau ada satu diantara dua syarat ini yang tidak terwujud, maka jangan harap ibadah kita diterima oleh Allah Subhanahu wa Taโ€™ala. Karena memang begitulah aturan mainannya. Begitulah aturan main yang telah dibuat oleh Allah Subhanahu wa Taโ€™ala dan telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Dalam hadits ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, โ€œBarangsiapa yang menciptakan dalam agama Islam ini apa-apa yang bukan merupakan bagian darinya, maka hal tersebut ditolak oleh Allah Subhanahu wa Taโ€™ala.โ€ Ini dijelaskan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam hadits yang lain dimana dalam khutbah-khutbah beliau, beliau sering sekali mengulang-ulang ุฃูŽู…ูŽู‘ุง ุจูŽุนู’ุฏูุŒ ูุฅูู†ูŽู‘ ุฃูŽุตูŽุฏูŽู‚ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠุซู ูƒูุชูŽุงุจู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุŒ ูˆูŽุฃูŽุญู’ุณูŽู†ูŽ ุงู„ู’ู‡ูŽุฏู’ูŠู ู‡ูŽุฏู’ูŠู ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุŒ ูˆูŽุดูŽุฑูŽู‘ ุงู„ุฃูู…ููˆุฑู ู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชูู‡ูŽุง ุŒ ูˆูŽูƒูู„ูŽู‘ ู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุฉู ุจูุฏู’ุนูŽุฉูŒ ุŒ ูˆูŽูƒูู„ูŽู‘ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุถูŽู„ุงู„ูŽุฉูŒ ุŒ ูˆูŽูƒูู„ูŽู‘ ุถูŽู„ุงู„ูŽุฉู ูููŠ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุฑู โ€œSebaik-baik perkataan adalah Firman Allah Subhanahu wa Taโ€™ala, sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dan seburuk-buruk perkara adalah perkara yang diada-adakan dan sesungguhnya setiap perkara yang diadakan dalam agama adalah bidโ€™ah dan sesungguhnya setiap bidโ€™ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan itu akan membawa pelakunya masuk ke dalam neraka.โ€ HR. Ibnu Majah Disini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam menyebut perkara-perkara baru sebagai bidโ€™ah. Jadi, jangan kita alergi atau jangan merasa asing dengan istilah ini karena ini adalah istilah yang diucapkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ini adalah sebuah perkataan yang sudah dari zaman dahulu dibahas oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, imam kita, teladan kita, Rasul kita. Maka justru seorang Muslim hendaknya tertarik untuk membahas apa itu yang dimaksud oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam? Seperti apa batasan-batasannya? Kemudian menghindari setiap perkara yang merupakan perkara baru atau bidโ€™ah dalam urusan agamanya. Dalam hadits yang lain Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits Irbadh bin Sariyah ููŽุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุนูุดู’ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุจูŽุนู’ุฏููŠ ููŽุณูŽูŠูŽุฑูŽู‰ ุงุฎู’ุชูู„ูŽุงูู‹ุง ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุงุŒ ููŽุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุณูู†ูŽู‘ุชููŠ ูˆูŽุณูู†ูŽู‘ุฉู ุงู„ู’ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ู’ู…ูŽู‡ู’ุฏููŠูู‘ูŠู†ูŽ ุงู„ุฑูŽู‘ุงุดูุฏููŠู†ูŽุŒ ุชูŽู…ูŽุณูŽู‘ูƒููˆุง ุจูู‡ูŽุง ูˆูŽุนูŽุถูู‘ูˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุจูุงู„ู†ูŽู‘ูˆูŽุงุฌูุฐู โ€œSesungguhnya barangsiapa hidup setelahku, ia akan melihat perselisihan yang banyak, maka engkau wajib berpegang kepada Sunnahku dan Sunnah para khalifah yang mendapatkan petunjuk dan lurus. Peganglah dan gigitlah dengan gigi geraham. Jauhilah semua perkara baru dalam agama, karena semua perkara baru dalam agama adalah bidโ€™ah, dan semua bidโ€™ah adalah sesat.โ€ HR. Abu Dawud, Tirmidzi Ini adalah kondisi yang kita hadapi sekarang. Kita bingung, kita tidak tahu siapa yang benar-benar Ahlus Sunnah wal Jamaโ€™ah. Karena begitu banyak orang yang mengklaim, begitu banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai Ahlus Sunnah wal Jamaโ€™ah. Tapi kita lihat prakteknya ternyata tidak sama. Kalau kita sudah menghadapi zaman yang seperti ini, maka ingatlah dengan wasiat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Beliau menyebutkan bahwasannya hal ini akan terjadi dan sudah terjadi. Kalau kita bingung, kita melihat banyak perbedaan, pesan beliau adalah, โ€œHendaklah kalian mempelajari sunnahku dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang mendapatkan petunjuk setelahku. Gigit sunnah itu dengan gigi geraham kalian. Pertahankan dan hindarilah perkara-perkara baru dalam agama. Karena sesungguhnya setiap yang baru dalam agama itu adalah bidโ€™ah dan setiap bidโ€™ah itu sesat.โ€ Jadi, ini dibahas oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dibeberapa hadits, tidak hanya disatu hadits yang sedang kita bahas sekarang, tapi ada dibeberapa hadits yang ini menunjukkan bahwasanya masalah ini termasuk salah satu prioritas dakwah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. โ€œBarangsiapa yang menciptakan dalam perkara kami ini apa-apa yang bukan merupakan bagian darinya maka dia akan ditolak.โ€ Ada beberapa hal yang masuk kategori baru dalam agama ini. Diantaranya 1. Beribadah dengan Cara-Cara Yang Tidak Disyariatkan Yang pertama adalah beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taโ€™ala dengan cara-cara yang tidak pernah disyariatkan oleh Allah Subhanahu wa Taโ€™ala atau dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Yakni mendekatkan diri kepada Allah dengan ibadah-ibadah yang bukan ibadah. Ibnu Rajab Al-Hambali saat mensyarah hadits ini, beliau menyebutkan contohnya adalah apa yang dilakukan oleh sebagian orang, yakni mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Taโ€™ala dengan alat-alat yang melalaikan alat musik. Atau mendekatkan diri kepada Allah dengan berjoget. Dalam sebuah hadits riwayat Al-Bukhari juga disinggung bahwasannya ada seseorang yang bernadzar untuk berdiri dibawah matahari, tidak memakai payung dan berpuasa. Jadi, puasa dalam keadaan berdiri dan tidak memakai payung. Ketika mendengar hal ini, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam menjelaskan. Orang ini beliau panggil, kemudian dinasehati untuk meneruskan puasanya tapi dengan duduk dan berpayung. Jadi, yang baik beliau perintahkan untuk dilanjutkan, nadzar puasanya diteruskan. Tapi mendekatkan diri kepada Allah dengan cara yang tidak pernah diajarkan oleh Islam, yakni puasa dengan berdiri atau puasa dengan menantang matahari langsung tanpa ada atap yang melindunginya, maka ini dilarang oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Akhirnya orang ini dibolehkan untuk meneruskan nadzarnya yaitu dengan berpuasa, tapi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam memerintahkan beliau untuk tidak berdiri dan boleh berpayung. 2. Caranya Salah Mengerjakan ibadah yang dicontohkan dalam Islam, tapi dengan cara yang salah. Jadi kalau yang pertama tadi adalah amalan-amalan yang tidak ada contohnya dalam Islam, mendekatkan diri kepada Allah dengan joget-joget, mendekatkan diri kepada Allah dengan puasa berdiri dan tidak duduk dibawah matahari langsung. Itu jelas dilarang oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Sedangkan yang kedua adalah amalannya ada contohnya dari Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, tapi caranya salah. Dalam sebuah hadits riwayat Al-Bukhari yang disebutkan bahwasanya ada seorang Sahabat yang menyembelih binatang kurbannya sebelum shalat Idul Adha. Ketika Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mengetahui hal itu, beliau memerintahkan Sahabat tersebut untuk menyembelih lagi. Simak penjelasannya pada menit ke โ€“ 2015 Download mp3 Ceramah Agama Islam Tentang Hadits Arbain Ke 5 โ€“ Hadits Tentang Bidโ€™ah Podcast Play in new window DownloadSubscribe RSS Mari raih pahala dan kebaikan dengan membagikan tautan ceramah agama ini ke Jejaring Sosial yang Anda miliki seperti Facebook, Twitter, Google+ dan yang lainnya. Semoga Allah Taโ€™ala membalas kebaikan Anda. Dapatkan informasi dari Radio Rodja 756 AM, melalui Telegram Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui Facebook Pencarian

hadits arbain nawawi 1 5